Profesi 3 Korban Kebakaran Glodok Plaza yang Baru Saja Teridentifikasi: Influencer-Kasir

Tribunnews.com – Tim korban bencana polisi (DVI) sekali lagi berhasil mengidentifikasi tiga korban pemadam kebakaran Plaza dari Tamansaria, badan Jakarta barat.

Tiga korban adalah nasib Esa Kasha (24), Shalom Jeremia (21) dan Ada Ariyati (30).

Kemudian tiga korban membuka staf kepolisian DVI Rodokpol, seorang Komisaris Tinggi Ahmad Ahmad.

“The Desty Eka Kasha dicatat berapa kali pemula, tetapi karena itu bukan pramugari, jadi itu tidak dicatat dalam data antemontetik dari Aviation Health,” katanya di berita pada hari Jumat (1 / 31/2025 ).

Kemudian, melanjutkan Ahmad Shoda, serpih keren dipukul. Ini didasarkan pada data yang berasal dari keluarga.

“Karena jika Ada Aryati adalah tempat untuk bersenang -senang sebagai bendahara, jika saya tidak salah,” jelasnya.

Dengan cara ini, ada enam korban korban berapi -api dari Glodok Plaza yang telah diidentifikasi.

Sebelum itu, tiga korban yang diidentifikasi adalah Zukhi Fitria Rahdja (42), Oshima Yukari (29) dan Aulia Belinda Kurapak (28).

Tiang semi -Dokide Karodokpol, Brigadir Jenderal Nyoman Eddy, mengatakan bahwa mayat -mayat korban lainnya atas nama instalasi forensik yang dipermasalahkan Rumah Sakit Kepolisian Yati masih menjadi tim DVI Polri yang dilakukan DVI Polri.

Tim DVI menerima 14 pengorbanan api Plaza Moulding, tetapi hasil tes tim DVI di kedua kantong tubuh tidak memiliki tubuh atau bahan lainnya.

“Setelah informasi ulang, pendalaman telah menunjukkan bahwa dua (kantong tubuh), termasuk bagian tubuh (bagian tubuh). Saat ini, DVI bekerja masih berjalan,” katanya. Air mata keluarga

Dilaporkan oleh Jakart Tribune, isak keluarga menghabiskan transfer korban kebakaran Glodok Plaza di Rumah Sakit Kepolisian Cramat Jatia di Joum Timur.

Keluarga -keluarga yang hadir tidak dapat mengalami sedih pada hari Jumat sore, menyerahkan tubuh dingin Yeremia dan Ada Ariyati.

Pria itu Ada Aryati tidak bisa menahan air mata ketika dia melihat peti mati istrinya, yang dikeluarkan dari ruang instalasi medis forensik.

Karena api adalah insiden Pantai Glodoke, pengendara melihat bahwa ia naik ke atas panggung dengan bersandar untuk menahan kesedihan. Dia tidak berharap istrinya mati dalam api.

Keluarga yang mengikutinya menerima Jauhari, mencoba menenangkannya sehingga selama gerakan tubuh tidak larut dalam kesedihan.

Berangkat ke Rumah Sakit Kepolisian Kramat Jati, Jauhari menghentikan langkah -langkah dengan melihat peti mati yang sedih yang membaca nama almarhum istri.

Tidak ada alasan berdasarkan pernyataan keluarga pada hari Rabu (05.2025) sekitar 21:00 atau beberapa waktu sebelum kebakaran, Ada memiliki kesempatan untuk menghubungi Jauhari.

Karena itu, keluarga tidak berharap bahwa ketika Glodok Plaza dinyalakan. 21:30 WIB, Ada, yang bekerja sebagai kasir selama tiga tahun, tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.

Setelah pemindahan keluarga segera membawa mayat Ada Aryati ke rumah duka di desa Pademangan Barat di Jakarta Utara, menggunakan Rumah Sakit Kepolisian Kramat Yati.

Sementara itu, tubuh seorang pembungkus dingin, berdasarkan informasi yang diterima, dibawa ke rumah duka di daerah Bintaro di Tangerang.

Kemudian direncanakan untuk mentransfer Desty ke Sabtu (2 Januari 2012) menurut keputusan keluarga.

Karena itu, untuk saat ini, mayat korban masih di Rumah Sakit Kepolisian Kramat Yati.

Beberapa artikel ini hadir di tribunjakarta.com, disebut: suami yang menangis Ada Ariyati Kasier, Prima Glodok Plaza dengan istri korban korban.

(Tribonnews.com/den) (tribunjakarta.com/bima kasha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *