Israel Ngebom Beirut, Hizbullah Janji Balas Serangan ke Pusat Tel Aviv

Courts.com – Sekretaris Jenderal Hezbullah, Naim Qass, mengancam akan fokus pada kota Tel Aviv di Israel dalam menanggapi serangan Israel yang berfokus pada wilayah ibukota Lebanon di Beirut.

Dia mengatakan bahwa Hizbullah tidak akan diam ketika Israel menyerang Beirut dan memastikan bahwa Israel akan membayar konsekuensinya.

“Dapat diperkirakan bahwa jawabannya akan diarahkan ke Pusat Tel Aviv. Kita tidak dapat meninggalkan ibukota di bawah serangan musuh oleh Israel, kecuali jika konsekuensinya berlaku, yaitu Pusat Tel Aviv, ”kata Naim Qasso Naim Qassem pada hari Rabu.

Sebelumnya, Israel fokus pada daerah Al-Nabaa yang dihancurkan di jantung ibukota, Beirut dan membunuh pejabat media Hizbullah, Muhammad Aff.

Dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal Hizbullah merasa bangga karena partainya mendukung Palestina, yang menghadapi serangan pendudukan Israel di sabuk Gaza.

“Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi salah satu dari sedikit bagian yang mendukung Gaza dengan Irak, Yaman dan Iran, sementara seluruh dunia menyaksikan,” kata Al Mayadeen.

Dia mengakui bahwa Hizbullah menderita kerugian, termasuk kematian para pemimpin dan anggota militer.

“Memang benar bahwa luka yang berpengalaman sangat menyakitkan dan tidak menyenangkan,” katanya.

“Tapi kami memiliki banyak gambar yang sangat berani,” lanjutnya.

Naim Qasso mengatakan bahwa pejuang Hizbullah berhasil menghadapi serangan Israel.

“Pejuang Hizbullah memberi contoh luar biasa dalam penolakan pendudukan, bahkan desa pada baris pertama, meskipun agresi udara pendudukan terjadi,” jelasnya.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina di Hamas dan terlibat dalam pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon Selatan dan dari Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah berjanji untuk tidak menyerang Israel jika Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata di sabuk Gaza.

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangan di Lebanon Selatan ke Senin (23/09/2024) dengan dalih visa Hizbullah.

Menurut Kementerian Kesehatan, jumlah kematian di Lebanon telah meningkat menjadi lebih dari 3.516 orang sebagai akibat dari serangan Israel sejak 23 September 2023. Jumlah korban di band Gaza

Israel yang didukung oleh Amerika Serikat dan banyak negara Eropa masih akan memulai agresi mereka di Jalur Gaza.

Jumlah kematian Palestina meningkat menjadi lebih dari 43.985 orang dan 104 092 lainnya terluka pada hari Sabtu (10/10/2023) hingga Rabu (20/11/2024), menurut Kementerian Kesehatan Gaza dan 1.147 kematian di wilayah tersebut wilayah. Wilayah di wilayah Gaza Israel mengutip Anadol.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang sabuk Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, dimulai pada hari Sabtu (10/10/2023) dari operasi banjir Al-Aqsa untuk memerangi pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak yayasannya.

Israel mengklaim hidup atau meninggal 101 sandera dan pada akhir November 2023 masih dipegang oleh Hamas di Jalur Gaza setelah 105 sandera dengan 240 sandera Palestina.

(Tribunnews.com/yunita rahmayanti)

Pesan lain tentang Konflik Palestina Vs. Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *