Tribunnews.com – Komisaris Polisi -General (Pensiunan) atau Komjen Pol. (Ret.) Drs. Arief Sulistyanto, M.Sc. Bekas High -Rise (PATI) di Polisi Nasional Indonesia (Polry).
Area terakhir Komjen Arief Sulistyanto di Kepolisian Nasional, Kepala Badan Keselamatan Kepolisian Nasional (Baharkam).
Selama dinasnya, ketiga jenderal itu juga menjabat sebagai kepala Institut Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Nasional (Kalemdiklat) dan kepala Badan Investigasi Kriminal Polisi (Kabareskrim).
Komjen Arief Sulistyanto secara resmi pensiun sebagai Pati Polri pada tahun 2023 setelah melayani lebih atau kurang 36 tahun.
Jenderal Nanjuk juga memiliki reputasi yang tidak bermain di polisi nasional.
Arief membuka kembali penyelidikan atas pembunuhan seorang aktivis hak asasi manusia, kata Talib.
Komjen Arief juga mengumumkan 13 Kadet Akademi Polisi (AKPOL) yang membuat penuntutan Muhammad Adam sampai mati. Komjen Pol. Pensiun. Kata Drs. Arief Sulistyanto, M.Sc. (Tribune/Domuara Ambarita)
Setelah pensiun dari Kepolisian Nasional, Arief Sulistyanto terlibat sebagai Komisaris Independen Angkatan Bersenjata PT Asuransi di Republik Indonesia (Asabri).
Kehidupan pribadi
Komjen Arief Sulistyanto lahir pada 24 Maret 1965 di Ganjuk, Jawa Timur.
Dia memiliki seorang wanita bernama Dr. Niken Manohara, M.Gizi.
Arief dan Niken diberkati dengan dua anak bernama Bhredipta Cresi Sococanana dan Bhawika Tanggwa Pabattama.
Pendidikan
Komjen Arief Sulistyanto lulus di Akpol pada tahun 1987.
Serangkaian pendidikan polisi yang ia ambil antara Ptik lainnya (1995), Sespim, Sespimti dan Lemhannas PPSA XVIII (2012).
Ayah dari dua anak juga menyelesaikan Ilmu Kepolisian Unviersitas Indonesiasis (UI).
Dia juga memperoleh gelar doktor setelah menyelesaikan pelatihan hukum S-3 di Universitas Pelita Harapan di Jakarta.
Sejarah pangkat Arief Sulistyanto adalah sebagai berikut Dua Sub -stain (1987), Letnan One (1990), Kapten (1993), Walikota (1998), Komisaris Polisi Tambahan (2002), Komisaris Polisi Senior (2007), Polisi Umum Brigadir YR (Polisi Umum (Brigadir Polisi (2011), Inspektur Polisi Umum (2016), dan Komisaris Polisi -General (2018).
Perjalanan karier
Karier Komjen Arief Sulistyanto miskin di polisi tanah air.
Berbagai posisi strategis di Korps Bhayangakara telah terpenuhi.
Mencatat bahwa ia menjabat sebagai Pamapta Polesta South Surabaya (1987), Polisi Surabaya Selatan (1988) Polisi, Pusat Kepolisian Surabaya Surabaya, Markas Kepolisian Malang (1990), Markas Kepolisian Sidoarjo (1991), Kasat Serse Passuruan (1993) (1993) (1991), Kasat Serse Passuruan (1993) (1993) (1993), Kasat Serse Passuruan (1993) (1993) (1991 (1993) (1991) (1991), Kasat Serse Passuruan (1993) (1993) 1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993)) 1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (1993) (199333 ), dan Kaur Binops Puscodal Police Ops West Jakarta (1995).
Selain itu, Arief juga menduduki posisi Polisi Bekasi Bekasi City Police (1996), Kepala Polisi Metro, Pasar Muncu di Jakarta Selatan (1998), dan manajemen Pabanda Padya Renum Paban I/Ren SPERS Polri (2001).
Jangan berhenti di situ, ia juga memiliki medan seperti Kapokdik piddanapem It Pidkor Korse Polri (2002), Kepala Polisi Intradiri Hilir (2003), diisi, Kepala Divisi Produk Produk Produk Produk Produk Polisi Roanalysis Pinang (2005), Kepala Produk Produk Polisi Roanalysis Roanalysis Roanalysis Polisi Roanalysis Roanalysis (Polry Bareskrim (Polry Barekrim (2006), dan Kanit II II/Ekonomi ini dan Barekrim Khusus Polry (2007).
Karier Ariive Sulistyanto menjadi lebih fantastis setelah diberi makan sebagai Spripim Polri Pamen pada 2008.
Pada tahun 2009, Arief diangkat ke National Police Cooorshipim.
Dia kemudian dipindahkan ke II/Ekonomi dan Polisi Investigasi Kriminal Khusus pada 2010.
Pada tahun yang sama, Arief dikirim untuk menjadi Butterpidexus dari Polisi Investigasi Kriminal.
Pada tahun 2014, Komjen Arief Sulistyanto dipercayakan untuk mengisi posisi pos sebagai kepala Polisi Regional Calimantan Barat.
Bintang General 3 kemudian ditugaskan untuk melayani sebagai Kepolisian Nasional Sahlijijan pada tahun 2016.
Setahun kemudian, Sulistyanto dipercayakan untuk menduduki jabatan itu sebagai kepala polisi nasional.
Pada tahun 2018, ia berhasil mempromosikan Komjen dan memberi makan seperti Kabareskrim Polri.
Setelah itu, Arief dipercaya untuk berfungsi sebagai Kalemdiklat Polri pada tahun 2019.
Komjen Arief Sulistyanto pertama kali dipindahkan sebagai Kepolisian Nasional Kabaharkam pada tahun 2021.
Kekayaan
Komjen Arief Sulistyanto dicatat total aset RP14,5 miliar.
Properti -nya terdaftar di Laporan Pangkalan Penyelenggara Negara Bagian KPK (LHKPN) yang dilaporkan pada 23 Mei 2023.
Berikut ini adalah daftar lengkap rincian aset Komjen Arief Sulistyanto.
I. aset -data
A. mendarat dan dibangun Rp. 7.142.24.000
1. Negara dan bangunan menempati area seluas 425 m2 / 280 m2 di Jakarta Eastern City / City of City, hasil RP mereka sendiri. 1.600.000.000
2 .. tanah dan bangunan yang mencakup area 130 m2 / 110 m2 di paruh -bahasa Inggris, hasil dari RP mereka sendiri. 550.000.000
3. Tanah yang mencakup area 5001 m2 di Kabupaten / Kota Cianjur, hasilnya sendiri RP. 170.000.000
4. Tanah meliputi 2126 m2 di Karanganyar-Pre-tism / City, konsekuensi itu sendiri RP. 92.520.000
5. Tanah dan bangunan yang memiliki luas 520 m2 / 390 m2 di Kabupaten / Kota Batam, warisan RP. 586.640.000
6. Negara dan membangun yang mencakup area 242 m2 / 236 m2 di daerah / kota Jakarta Selatan, hasil RP. 1 001.000.000
7. Tanah dan Bangunan yang mencakup area 455 m2 / 480 m2 di Kabupaten / Kota Procasi, sebuah penghargaan tanpa aksi RP. 680.084.000
8. Tanah yang mencakup 1061 m2 di Kabupaten Kota / Kota Pecanbaru, hasilnya sendiri RP. 95.000.000
9. Tanah yang meliputi luas 581 m2 di Kota Pecanbaru / Kota Pecanbaru adalah hasilnya sendiri. 255.000.000
10. Tanah yang mencakup area 8100 m2 di Karanganyar -for / City, konsekuensi itu sendiri. 255.000.000
11. Tanah dan Bangunan yang mencakup area 68 m2 / 68 m2 di wilayah / kota paruh, konsekuensi itu sendiri RP. 1.377.000.000
12. Tanah yang meliputi area 20000 m2 di Kabupaten / Kota Batam, hasilnya sendiri RP. 200.000.000
13. Tanah yang mencakup area 1.20000 m2 di Kabupaten / Kota Batam, hasilnya sendiri RP. 280.000.000
B. Mesin transportasi dan RP. 1.483.000.000
1. Mobil, Minibus Toyota Alphard pada tahun 2009, hasilnya sendiri RP. 800.000.000
2. Mobil, Minibus Toyota Avanza pada tahun 2009, hasilnya sendiri RP. 80.000.000
3. Mobil, Toyota Jeep Hard Top pada tahun 1984, hasilnya sendiri adalah RP. 200.000.000
4. Mobil, Toyota Innova Venturer 2.0 Pada tahun 2018, hasilnya sendiri RP. 403.000.000
C. Aset Seluler Lainnya Rp. 2.276.000.000
D. menjamin Rp. ——
E. Tunai dan Tunai Rp. 3.669.781.394
F. Aset lain Rp. ——
RP yang lebih rendah. 14.571.025.394
Ii. Hutang RP. ——
Aku aku aku. Total Aset (I-III) RP. 14.571.025.394
(Tribunnews.com/rakli almughni)
Sumber: Wikipedia, Tribune Network, E-LHKPN