Pegi Jadi Tulang Punggung Ibu & 3 Adiknya Sejak Orang Tua Bercerai & Sang Ayah Menikah Lagi

Tribunnews.com, Cirebon -pegi Setiawan (27) adalah tulang belakang keluarga, seperti ayahnya Rudy, 55, bercerai dari Ms. Peggy, kartu (48) dari Nyonya Peggy.

Peggy dikenal sebagai anak pertama dari pasangan (55) dan kartu (48).

Setelah perceraian kartu, Rudy lagi menikah dengan perban wanita.

Pada saat itu, Peggy baru saja menyelesaikan Sekolah Dasar (SD).

Sejak itu, Peggy telah bekerja sebagai pekerja konstruksi dan telah menjadi tulang belakang keluarganya.

“Peggy telah menjadi tulang belakang keluarga sejak lulus di sekolah dasar,” kata ibu Peggy ketika diwawancarai di kantor pengacara Peggy pada hari Kamis (23.05.1024).

“Dia meninggalkan ayahnya, yang lagi menikah ketika Peggy masih di kelas 6,” katanya.

Peggy bergabung dengan ayahnya untuk bekerja di kota Bandung.

“Ayahnya menikahi orang lagi,” katanya.

Profesi sebagai pekerja konstruksi sedang melakukan sekolah dasar.

Biaya terbatas tidak membuatnya dapat melanjutkan sekolah dan harus mencari uang untuk membantu keluarganya.

Namun, Peggy melanjutkan pelatihannya melalui saluran terbuka sekolah menengah.

Seiring waktu, Peggy terus bekerja sebagai pekerja konstruksi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Peggy bekerja untuk membantu ibunya mendukung adik -adiknya.”

“Dia adalah anak pertama dari empat saudara laki -laki dan perempuan,” katanya.

Peggi dari desa Kepongponjan, distrik Talon, Circon Review, ditangkap oleh polisi pada hari Selasa (21.05.2010) setelah empat terjadi pada 2016 di DPO dalam kasus pembunuhan tim Guilt and Girl.

Dia ditangkap oleh polisi di Bandung, Jawa Barat.

Pembunuhan dan pemerkosaan terjadi pada tanggal 27 Agustus 2016 di Yalan Raya Talun, Kabupaten Talun, Circon Reggen, Jawa Barat.

Anggur dan pelumasnya terbunuh oleh banyak geng dengan sepeda motor.

Setelah geng sepeda motor ini membunuh korban, dia mengajarkan kematian korban sebagai rasa bersalah dan pelumasnya untuk dibunuh oleh kecelakaan.

Polisi hanya menangkap 8 orang dari 11 pelaku.

Sementara tiga lainnya adalah pengungsi pada saat itu.

Setelah penangkapan, hari berikutnya atau Rabu (22 Mei 2024), seorang pejabat bersama polisi kriminal polisi daerah di Jawa Barat dan Polisi Kota Sirbon mencari DPO Pencarian Rumah Baba Peggy) dari pembunuhan anggur dan tim di Block Simaya , Kepongongan Dorf, Talun County, Cirebon Regence, Rabu (22 Mei 2024).

AKP Angi Eco Paul, Kepala Unit Investigasi Kriminal Polisi Kota, mengatakan pencarian itu dilakukan sebagai bagian dari prosedur investigasi.

Pencarian dimulai pukul 1.30 pagi. Dan butuh sekitar tiga jam untuk berakhir pada pukul 4:30 pagi.

“Kami dapat menyampaikan hari ini pada hari Rabu (22 Mei 2024) bahwa kami adalah petugas yang biasa dari petugas polisi polisi polisi polisi daerah polisi yang diwawancarai diwawancarai oleh media pada hari Rabu (22.05.2024).

Menurutnya, pencarian pelaku dilakukan dengan C pertama yang menemukan bukti yang dapat membantu dalam proses investigasi yang sedang berlangsung.

Namun, ia mencatat bahwa informasi terperinci tentang hasil pencarian tidak dapat dikirim ke publik.

“Karena penyelidikannya, kami minta maaf karena kami tidak dapat menyampaikan, tentu saja, pengembangan peristiwa jika mereka diumumkan kepada publik bahwa mereka akan ditransfer dari hubungan masyarakat,” katanya.

Dalam pencarian, para pejabat menemukan tiga orang di rumah yang merupakan anggota keluarga dan beberapa saksi.

“Di dalam (kami bertemu) ada tiga orang, tentu saja mereka adalah keluarga dan ada beberapa saksi,” katanya.

Pencarian diperkirakan akan terus mengalami pembunuhan rasa bersalah dan tim.

Dan membawa keluarga keadilan kepada para korban.

Laporan untuk wartawan di tribuncirebon.com, Team Julianto

Artikel ini disiarkan di Tribunjabar. Dengan judul sejarah sejarah pahit di balik kasus kasus ini, Peggy Zetiavan hidup 3 adik dan adik, jadi Kühlungs dari akhir sekolah dasar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *