Pengamat Ungkap Sosok Menteri BUMN yang Tepat di Era Presiden Prabowo Subianto 

Laporan reporter tribunnews.com, Ismoyo

Tribunnews.com, Jakarta – Dalam waktu kurang dari 2 minggu, kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan segera selesai, tepatnya 20 Oktober 2024. 

Dengan demikian, posisi kementerian di Kabinet Indonesia ditutup, termasuk Perdana Menteri Perusahaan (BUMM).

Jadi siapa sosok yang tepat untuk menjadi menteri min untuk periode 2024-2029? 

Selain itu, wacana tentang penghapusan Kementerian SOE telah menjadi kepemilikan super perusahaan yang dimiliki negara.

Toto Pranoto, Bumn Observer dari University of Indonesia, mengumumkan bahwa mereka harus menjadi figur profesional untuk menjadi menteri atau presiden agen super holding untuk BUMN.

Angka tersebut harus memiliki pengalaman perusahaan eksekutif skala besar.

Toto berada di Jakarta pada hari Selasa, 8/10/2024, “misalnya, jika ada lembaga seperti Themek atau Khazanah (pemeliharaan), mereka adalah kualitas yang mereka atur oleh orang -orang profesional.” Katanya.

“Saya pikir semua orang yang ingin mengelola tubuh ini akan menjadi elemen yang mewakili pengusaha yang sudah memiliki pengalaman dalam mengelola bisnis besar.”

TOTO melanjutkan, jika Menteri Bumn atau Kepala Tubuh penuh dengan angka yang tepat, daya saing Indonesia SOE lebih kompetitif di masa depan.

Masalah Kementerian Luar Negeri, yang sebelumnya dilaporkan dan direncanakan akan dihilangkan, kini telah direproduksi di permukaan. Ini akan berlangsung selama kepemimpinan Prabowo Subuanto.

Kementerian, yang mengendalikan perusahaan yang dimiliki oleh negara, akan berlalu ke Superhold, yang akan dikelola oleh pemimpin agensi.

Sementara itu, gagasan menjaga Boom Super sebenarnya adalah konsep lama. Ini pertama kali diprakarsai oleh Perdana Menteri untuk eksploitasi periode Tanri Abeng.

Pada saat itu, istilah holding super diumumkan.

Dan kemudian ide ini dilanjutkan oleh Menteri Joko Widodo’s Bumn periode selama masa pemerintahan Menteri Rini Soemarno.

Menurut pendapatnya, Super Holding adalah orang tua yang mengendalikan perusahaan induk dalam suatu kelompok.

Konsep ini digunakan di negara -negara seperti Themek (Singapura) dan Khazanah (Malaysia).

Sebagai pemegang saham di banyak perusahaan, tujuan utama tujuan kinerja Suppold meningkat dan memungkinkan nilai pasar. 

“Skala global, di mana ia tidak harus menjadi pemimpin agensi (pemimpin agensi), tetapi skala global di mana perusahaan yang memiliki sejarah yang baik ke dalam nasional, regional dan bahkan pemain,” katanya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *