Suasana Terkini di Depan Gedung DPR Jelang Aksi Demo Kawal Putusan MK Tentang Pilkada

Melaporkan CourtNews.com, Abdi Ryanda Shakti

Tribunnews.com, Jakarta – Demonstrasi tentang Kawa. Putusan Pengadilan Konstitusi (MK) akan berlangsung pada hari Kamis (22/08/2024). Bagaimana suasana di sana?

Pengamatan tribunnews.com, suasana terbaru di daerah Senayan dan daerah sekitarnya, telah diisi tanpa hambatan.

Aliran lalu lintas di depan gedung MPR/DPR, jakarta tengah masih lancar, jalannya tidak ditutup.

Pengamatan oleh tribunnews.com Sekitar 09.38 WIB, jalan di depan gedung representatif orang -orang masih dilintasi oleh empat kendaraan berkendara empat dan dua roda.

Selain itu, massa aksi juga mulai mencapai gedung parlemen. Namun, mereka belum memiliki demonstrasi.

Di sisi lain, polisi juga membuat garis di sisi jalan untuk mengamankan tindakan nanti.

Sehubungan dengan ini, pengelolaan transfer polisi metropolitan Jakarta juga telah menyiapkan insinyur sirkulasi tentang demonstrasi revisi undang -undang Pilkada.

Teknik disiapkan di sekitar gedung RI DPR/MPR dan juga di area patung kuda.

“Teknik lalu lintas adalah situasi,” wartawan Dirlantas Polda Metro Jaya, Latif Usman (22/08/2024) mengatakan kepada wartawan.

Berikut ini adalah rekayasa di sekitar gedung DPR:

1. Aliran lalu lintas dari alamat Campo di Campo TL di Jalan Gatot Subroto, yang berputar di bawah penculikan kedua

Alamat semianti

2

3

4

5

6

7 (x/@djohantw)

Polisi telah menyiapkan program keamanan tentang demonstrasi dari serangkaian elemen massa mulai dari siswa hingga siswa hari ini, Kamis (22/08/2024).

Telah diketahui bahwa massa akan menunjukkan penolakan RUU Pilkada yang diadakan di depan gedung MPR/DPR di daerah patung Kuda di Jakarta Tengah.

Adapun nanti akan ada ribuan perangkat pribadi umum yang disarankan untuk membuat keamanan.

“Di Patung Kuda 1.273 (staf). Dalam DPR 2.013 staf,” kata wartawan kepada pusat Kondominium Kondominium Kondominium Purnomo Pusat Purnomo.

Susatyo mengatakan perangkat umum terdiri dari unsur -unsur polisi nasional, TNI pemerintah provinsi Jakarta.

Secara terpisah, kepala Komisaris Polisi Metro Jaya, Hades Ary Syam Indradi, juga meminta Pedemo, yang memiliki tindakan untuk menolak revisi hukum Pilkada, agar tidak mengadopsi tindakan anarkis.

“Bagi Korlap dan pembicara untuk berpidato dengan ramah dan tidak menyebabkan massa. Melakukan demonstrasi secara damai, tidak memaksa kehendak, bukan anarkis dan tidak membahayakan struktur publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *