Tribunnews.com – Kepala Polisi Tamansari, AKBP Riyanto, mengungkapkan mengapa Pubslabfor mengungkapkan TKP (TKP) di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.
“Untuk Puslabfor sendiri kami terhalang dari kemarin oleh Spandek-Spandek (cabang). Jadi sejauh ini belum dibatalkan,” kata Riyanto setelah proses menemukan korban tambahan di Glodok Plaza, Selasa (1/ 21/2025), melaporkan oleh Tribune Jakarta.
Itulah sebabnya partainya dengan kepala Glodok Plaza berkoordinasi untuk membersihkan materi di daerah pembakaran untuk memfasilitasi pencarian korban dan lokasi kejahatan.
“Jadi, mungkin jika Landek tidak lagi tutup di aula nanti, kita akan memanggil Puslab untuk masuk,” jelasnya.
Selasa lalu tim gabungan mengevakuasi tas dari lantai delapan Glodok Plaza, sehingga total sembilan kantong tubuh diidentifikasi oleh Rumah Sakit Kepolisian Jati yang berpelukan.
“Ya, karena lantai 9 jatuh begitu otomatis, meskipun mati di lantai 9, pasti jatuh di lantai delapan,” kata Riyanto tempat untuk penemuan tubuh.
Dia juga mengatakan bahwa hujan yang turun setiap hari, proses pencarian korban memastikan bahwa upaya ekstra diperlukan.
“Karena ada angin misalnya. Misalnya, bangunan atap bergerak. Jadi kami pertama -tama mengambil gudang di lantai tujuh karena atapnya telah menghilang. Jadi lantai delapan juga berlumpur. Tapi kami masih melakukan pencarian,” katanya Dia.
Riyanto mengatakan partainya tidak bisa aman sampai pencarian korban pemadam kebakaran diimplementasikan.
“Sementara itu kami tidak dapat memutuskan. Yang paling penting adalah kami memaksimalkan langkah -langkah akses yang dapat kami masukkan ke kamar atau tempat -tempat yang tidak dapat diakses hingga hari ini,” jelasnya. Bangunan tidak memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran
Gedung Glodok Plaza tidak memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran.
Penjabat kepala kantor DKI Jakarta Fire and Rescue (Gulbarp), kata Satriadi Gunawan, partainya terakhir menyelidiki Glodok Plaza 2023.
Empat kriteria sedang diselidiki untuk memastikan bahwa bangunan itu benar -benar aman bagi pengunjung.
Hanya ketika datang ke akses mudah ke petugas dan mobil wanita, apakah mereka dapat memasuki tempat itu atau tidak.
“Kedua, terkait dengan perlindungan kebakaran aktif dan pasif, fungsi atau tidak. Seperti sampah, detektor asap dan lainnya, katanya pada hari Selasa di balai kota Jakarta.
Ketiga, masalah jalur evakuasi di mana langkah darurat harus ada pada dua titik atau tempat yang berbeda.
Keempat, Damkar juga menyelidiki pengelolaan Glodok Plaza Building Fire Safety (MKKG).
“Untuk kasus Glodok Plaza kami mengatakan bahwa pada tahun 2023 tidak memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran,” katanya.
Namun demikian, kantor DKI Jakarta Gulkarp tidak selalu menyimpulkan Gedung Glodok Plaza.
Manajer konstruksi pertama kali diminta untuk meningkatkan sistem keselamatan kebakaran untuk memenuhi empat kriteria.
Satriadi Gunawan mencatat bahwa ada sejumlah hal yang menyebabkan kebakaran di Glodok Plaza dengan cepat menyebar untuk membakar lantai 7-9.
“Pertama, laporan lambat informasi kebakaran yang diterima oleh petugas pemadam kebakaran ketika itu terjadi,” katanya.
Kemudian Satriadi juga menekankan perlindungan kebakaran di gedung yang tidak bekerja secara optimal.
Menurutnya, manajer konstruksi harus melakukan inspeksi berkala sehubungan dengan sistem perlindungan kebakaran.
“Sekali lagi tanggung jawab ini untuk manajer dan pemilik untuk pemeliharaan sehubungan dengan perlindungan kebakaran. Jika Anda meminta cek yang baik, tetapi sebulan kemudian Anda tidak bekerja, itu pasti akan menjadi hambatan,” katanya.
Akhirnya, Manajer Partai Slow Satriadi mengungkap untuk memberikan rencana bangunan, sehingga petugas tidak dapat bergerak cepat dalam proses pemadam kebakaran.
“Kami meminta rencana foto, tetapi kami lambat terkait dengan operasi malam itu,” jelasnya.
Bagian dari artikel ini disiarkan di tribunjakarta.com berjudul: Alasan bahwa Polisi Glodok Plaza Fire TKP tidak memproses.
.