Mengapa Ide Bunuh Diri Bisa Muncul? Berikut Penjelasan Dokter

Laporan Laporan TribunNews.com, Rina Ayu

Tribununnews.com, Jakarta – Seorang psikiater di University of Airlangga (University of Airlangga) Damba Barus SP KJ, mengatakan gagasan bunuh diri adalah gejala yang sering dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki banyak masalah dalam hidup mereka.

Namun, keinginan untuk mengakhiri hidup ini terjadi tidak hanya untuk orang -orang yang frustrasi.

Tetapi orang yang paling rentan yang melakukan bunuh diri adalah mereka yang memiliki riwayat bunuh diri.

“Jumlah kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia lebih berbahaya bagi pria daripada wanita,” jelasnya dalam podcast UNAIR, dikutip pada hari Jumat (13.01.2024).

Dia menjelaskan bahwa gagasan bunuh diri biasanya terlihat di masa muda mereka hingga dua puluh tahun.

Dan kemudian keinginan ini dilakukan untuk orang tua. Terutama bagi mereka yang lebih dari tujuh puluh lima tahun.

“Pengaruh waktu di era bunuh diri juga dipengaruhi oleh naluri utama sebagai pribadi, yang terintegrasi, dan lebih dari 75 orang benar -benar kesepian dan mungkin lebih banyak teman yang pernah pergi atau mungkin memiliki penyakit kronis,” katanya.

Psikiater juga mengatakan bahwa hanya di Asia risiko bunuh diri antara pria dan wanita tidak memiliki banyak perbedaan.

“Di Asia dan hanya di Asia, rasio risiko bunuh diri dengan pria dan wanita tidak terlalu berbeda,” katanya.

Selain usia dan faktor seksual, gejala pandangan bunuh diri dapat terjadi dari keluarga dan riwayat genetik.

“Namun, ini masih merupakan perdebatan tentang apakah itu genetik, biologis terdaftar dengan DNA atau demensia, atau bahkan mungkin proses pelatihan, dan bunuh diri menjadi sistem respons,” katanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *