Pengusaha Usul Ada Menteri yang Fokus Urus Properti di Kabinet Prabowo

Jurnalis Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah pembicaraan penambahan kementerian baru, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengusulkan kementerian yang fokus pada agenda properti Prabowo-Jabran.

Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani menilai Indonesia membutuhkan kementerian yang bergerak di bidang properti.

Saat ini, properti, aset, atau perumahan menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Umum (PUPR).

“Ada beberapa usulan. Misalnya kita belum punya layanan yang fokus di properti. Perumahannya belum ada. Jadi sudah masuk dalam PUPR,” ungkap Shinta pada Rabu (5/8/2024). mengatakan kepada pers. .

Menurut Shinta, perlu adanya kementerian baru yang bergerak di bidang perumahan karena PUPR disebut-sebut lebih fokus pada infrastruktur.

Oleh karena itu, pada kementerian yang diusulkannya, ia diharapkan bisa menangani hal-hal terkait lainnya.

“PUPR lebih ke infrastruktur. Jadi kita berharap ada menteri khusus yang menangani perumahan, mengurus warisan, dan sebagainya,” kata Shinta.

Ia menambahkan, jika memungkinkan, Kementerian Perumahan Rakyat juga akan menangani permasalahan urbanisasi.

“Perluasan perkotaan juga penting untuk diatasi. Oleh karena itu kami mengusulkan untuk menggabungkan bisnis dan urbanisasi menjadi satu layanan,” tutup Shinta.

Sebelumnya, Wakil Presiden Partai Garindra Habibur Rahman Habibur Rahman saat menanggapi peristiwa tersebut mengatakan Prabhu Gibran memimpin 40 kementerian di kabinet.

Habibur Rahman mengatakan, sebenarnya soal pembentukan kabinet adalah murni hak prerogratif calon Presiden Prabowo Subianto.

Intinya Presiden terpilih Pak Prabhu punya konstitusi atau tidak. Efektif, tidak efektif, dan sebagainya, kata Habib-ur-Rehman di hadapan massa menengah saat tiba di Kompleks Parlemen, Batavia, Senin. , dari Senyan . 6/5/2024).

Namun jika bicara soal angka, Habib Ur-Rehman menilai tidak akan ada masalah jika nantinya banyak kementerian dibentuk.

Indonesia adalah negara besar yang mempunyai tujuan dan cita-cita besar. Melibatkan lebih banyak pihak akan mencapai tujuan yang lebih baik.

“Iya kalau memang mau banyak ikutnya, menurut saya tidak masalah. Bagi saya pribadi, semakin banyak semakin baik,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *