Laporan reporter Tribunnews.com Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) membenarkan adanya petugas polisi yang jatuh dari pesawat TransNusa di Bandara Internasional Soekarno Hatta di Cengkareng Banten.
Berdasarkan keterangan resminya, kejadian tersebut terjadi saat persiapan Transnusa 88 penerbangan 5110 rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta Chengkareng Bali-Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Senin (13 Mei 2024).
Kejadian ini terjadi akibat adanya miskomunikasi antara flight coordinator officer (FC) dan penumpang boarding step officer (PBS) yang mengakibatkan petugas FC tidak mengetahui lokasi PBS saat hendak keluar dari pesawat. tulis keterangan PT JAS yang dikutip Kamis (16 Mei 2024).
Menyusul kejadian tersebut, petugas FC segera mengambil tindakan dan dibawa ke layanan medis darurat di terminal bandara dan dipindahkan ke RS Hermina Periuk Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
PT JAS juga meminta maaf kepada seluruh pemangku kepentingan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
“Kami sangat bersyukur FC kami tidak mengalami luka berat pasca kejadian ini,” ujarnya.
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari,” ujarnya seraya menambahkan, “Kami juga akan terus memperkuat pengawasan untuk menjamin keselamatan, perlindungan, dan kenyamanan baik bagi pekerja maupun pengguna jasa PT JAS.”
Sementara itu, rekaman petugas polisi yang jatuh dari pesawat TransNus viral di media sosial. Akun media sosial @txttransportasi mengunggah video tersebut dan menyebutkan seorang pegawai bandara terjatuh di antara tangga pendaratan dan tangga menuju pesawat berpindah selama beberapa detik.
Terungkap pula petugas tersebut mengalami patah tulang usai terjatuh dari pesawat TransNus.
“Seorang pegawai bandara Indonesia terjatuh dari pesawat TransNusa Airbus A320 beberapa detik setelah tangga dipindahkan,” tulis akun media @txttransportasi.
Dia menambahkan, “Menurut laporan media sosial, petugas polisi tersebut dirawat di rumah sakit karena patah tulang.”