Tribunnews.com – Liban mengumumkan tiga hari berkabung untuk Hasan Nasrallah pada hari Jumat (27.12.2024) setelah membunuh pemimpin Hizbullah.
Keputusan itu diumumkan pada hari Sabtu (28/28/2024) oleh Kantor Perdana Menteri Lebanon Najiew Mikati.
Mikati mengatakan bahwa hari berkabung akan dimulai dari hari Senin dan bangunan publik akan terbang dengan setengah kekuatan.
Meskipun Hizbullah belum mengumumkan tanggal pemakaman Nasrallah, Mikati mengatakan bahwa ia akan ditutup selama pemakaman kantor publik.
Mikati juga mengatakan bahwa kematian Nasrallah, karena serangan Israel akan menyebabkan bahaya yang lebih besar,
Itulah sebabnya dia meminta semua warga Lebanon untuk bersatu sebelum serangan Israel.
Mikati berkata: “Orang Lebanon bersatu untuk berurusan dengan agresi karena negara itu masih berada di ambang krisis manusia dan ekonomi.”
Sementara itu, berita kematian Nasrallah diumumkan pada hari Sabtu (28/28/2024) oleh Hizbullah.
Hizbullah mengatakan dalam pernyataan: “Syed Hasan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, bergabung dengan sekutu -sekutu agungnya yang agung dan Sayhid, yang selama sekitar 30 tahun.”
Pernyataan Hizbullah mengkonfirmasi pengumuman sebelumnya dari tentara Israel bahwa ia membunuh Nasrallah dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut.
Sesaat sebelum Hizbullah mengumumkan berita yang menyedihkan, sebuah sumber yang dekat dengan gerakan Libanon mengatakan bahwa Nasrallah kehilangan kontak dengan Jumat malam.
Nasrallah, yang memimpin Hizbullah selama lebih dari tiga dekade, masih merupakan gol terkuat yang terbunuh oleh Israel dalam beberapa minggu pertarungan intensif dengan Hizbullah. Israel masih menyerang Berut
Hari berikutnya setelah kematian Nasrallah, Israel terus menyerang Beut.
Israel masih berjanji untuk membidik komandan Hizbullah.
Beberapa area pemukiman ditargetkan, terutama di pinggiran selatan, yang padat penduduknya padat.
Israel menyerang Beut dengan lebih dari 20 serangan udara sebelum pagi hari Sabtu.
Asap menyaksikan pasangan di wilayah Dahih di Berut, tempat markas Hizbullah berada.
Pekan lalu, Hizbullah dan Israel terlibat dalam penembakan.
Israel juga mengakui bahwa partainya telah fokus pada kegiatannya dari Gaza ke Lebanon selama beberapa hari terakhir.
Ledakan bom Israel menewaskan lebih dari 700 orang.
Lebih dari 200.000 penduduk Libanon dipindahkan.
(Tannnews.com/farrah son)
Artikel lain yang terkait dengan Lebanon, Hassan Nasrallah dan Hizbullah