Menkes Beberkan Persoalan yang Bikin Sistem Iuran BPJS Kesehatan Perlu Diubah, Revisi Maret 2025

Tribunnews.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Buda Gundi Gundi Sadikin mengungkapkan tiga masalah yang membuat BPJing melihat perlu direvisi.

Masalah pertama yang terkait dengan pembayaran asuransi kesehatan di Indonesia masih indah.

Buarden mengungkapkan bahwa setiap tahun hanya 32 persen kesehatan untuk menghabiskan asuransi.

Dia juga berharap bahwa bisu dengan baik dan dikupas untuk meningkat sangat besar sehingga kontribusi kesehatan dari kontribusi kesehatan dapat disesuaikan.

“Ini (pengeluaran kesehatan) harus naik menjadi 80-90 persen. Begitu istimewa, kita dapat memiliki energi untuk mendorong dan status posisi IX di Parlemen, Jakayhat, Jakarta, Selasa (11/2/2/25) Klik pada kuku not aneh.

Kemudian, masalah kedua adalah, ketika pengeluaran kesehatan bukanlah suatu kelompok, pada usia 10 tahun akan menjadi masalah dengan anggaran.

Bob mengatakan ini sekarang diajukan oleh Amerika Serikat (AS).

“Dalam 10 tahun ke depan, Menteri Kesehatan Kesehatan, menteri keuangan akan (memengaruhi) masalah. Karena ini adalah masalah politik yang sangat keras di depan umum.”

“Jadi, kebijakan statis, perlu jika tidak hati -hati seperti Amerika. Kira -kira (di AS. Rasakan $ 11,99 dolar,” kata.

Dengan penjelasan di atas, tahun dinyatakan bahwa hasilnya dapat mengubah basis ina-onion pfilist tentang negara tersebut.

Alasan, ketika Indonesia tetap menggunakan target di target, sistem masih cocok dalam situasi tersebut.

B Plus, kata Build, itu masih berbagi bendera Amerika.

Untuk informasi, sistem E-CBGS adalah penyakit, yang merupakan kekurangan yang hilang berdasarkan kerja sama BPDS untuk mengelola fiat dan kasus serupa.

Sementara itu, sistem ACA-DRI adalah kombinasi dari beberapa spesies tema duduk dan negara yang dibuat dalam pengatur berkualitas dan penemuan layanan.

Sistem yang tidak valid sebenarnya merasa dapat mencegah rumah sakit karena dapat meningkatkan standar layanan.

Web J. juga menargetkan sistem kontribusi BPJ ke ina dd untuk menyelesaikan pada bulan Maret atau 20 April.

Dia mengatakan perubahan termasuk inflasi yang kuat di Indonesia yang diadakan dalam 10-15 tahun ke depan.

“Apa tujuannya? Maka inflasi yang sehat ini dapat dikendalikan dalam 10-15 tahun kemudian. Karena tidak, itu tidak akan terlalu sulit bagi negara dan menetapkannya,” katanya.

(Tribunnews.com/hant liesto puerwoto)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *