Laporan jurnalis Tribunnews.com Aisya Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belakangan ini banyak beredar foto Sagil Muhammed Rizki yang tinggal di Kabupaten Kerinchi, Provinsi Jambi, dengan tinggi badan dua meter.
Diketahui, Sagil baru berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Namun tinggi badannya melebihi tinggi badan orang dewasa Indonesia pada umumnya.
Sagil tampak memiliki tinggi badan yang sangat berbeda dari teman-temannya karena foto-foto yang beredar di media sosial.
Lalu apa penjelasan dunia medis?
Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD Dr. Dr. Phedy, Sp.OT (K) Tulang Belakang berkomentar.
Menurut dia, ada dua faktor yang turut menyebabkan kasus ini. Pertama, faktor hormonal.
“Hormon pertumbuhan kebanyakan (berlebihan), jadi bisa tinggi atau besar,” ujarnya.
Kedua, faktor keturunan atau genetik, misalnya ibu atau ayah, mempunyai kedudukan tubuh yang tinggi.
Selain itu, Dr. Fidi menjelaskan, tidak masalah tinggi badan itu genetik atau bukan.
“Tetapi jika terjadi terlalu banyak ketidakseimbangan hormon, hal ini bisa menjadi masalah,” tambahnya.
Pasalnya, pertumbuhan hormon yang tidak normal menghambat pertumbuhan organ tubuh.
Selain itu, perkembangan hormon yang tidak normal dapat menyebabkan kanker.
Organ dalam rusak dan semuanya tumbuh terlalu banyak sehingga bisa menjadi kanker, tambahnya.
Oleh karena itu, penderita kelainan hormonal dianjurkan untuk diperiksa.
Dengan cara ini kita mengetahui perlakuan apa yang diterima anak tersebut.
“Untuk memeriksa status hormon Anda, periksa dulu, atau periksa dulu ke bayi Anda,” kata Fiddy.