Bocah yang Bunuh Ayah dan Neneknya Sangat Disayang Keluarga, Akui Menyesal, Kini Tanya Kondisi Ibu

Seorang anak laki -laki berusia 14 tahun yang dapat membunuh ayahnya (40) dan neneknya RM (69), kini telah menyesali tindakannya.

Polisi sedang menjelajahi alasan misa untuk membunuh kehidupan ayah dan neneknya.

Dalam keluarga, misa sangat sayang. Selain itu, dia adalah satu -satunya anak.

Untuk mengetahui alasan di balik peristiwa berani Mas, polisi mengambil seorang ahli kejiwaan.

“Tes ini bertahap. Kami juga menggunakan psikolog anak -anak sampai platform ini lelucon.”

“Apa yang harus dilakukan oleh seorang psikiater untuk mengetahui alasan apa psikiater itu dilakukan sampai orang yang bersangkutan dilakukan,” kata Komisaris Senior Polisi Jakarta, Komisaris Senior Ade Rahmat Idnal pada hari Senin (2/02/2024).

Ade mengatakan bahwa Misa sedih dan menyesali tindakannya.

“Meskipun keluarga mereka sangat tersayang dan sangat sedih.” 

“Ini menunjukkan hal yang paling dalam dari pertobatan,” jelasnya.

Misa juga bertanya tentang AP (40), korban kekejaman remaja.

Untungnya Anda dapat menyelamatkan Anda dengan melompat ke pagar AP.

AP sekarang dalam kondisi kritis dan sedang dirawat di Rumah Sakit Fatmavathi di Silandak, Jakarta Selatan.

“Dia bertanya -tanya seperti apa kerajaan ibunya. Dia sangat berguna untuk kejadian itu,” kata Ade.

Secara terpisah, hubungan masyarakat Metro South Metro di Jakarta, AKP Nurma Devi, telah menyatakan keprihatinan ketika polisi bertanya.

Ketika ditanya, Mas juga bingung.

“Kami melakukan semuanya dengan hati -hati karena sangat sensitif.”

“Setelah saya pergi untuk melihatnya segera, setelah melihat dalam keheningan. Kemudian saya mencoba mendengarnya. Dia juga mulai bingung,” kata Nurma, mengutip hari Minggu (1/12/2024).

Faktanya, Nurma harus mengubah pakaian resminya untuk menenangkan misa.

“Karena aku membawa pakaian resmi kemarin, aku akhirnya keluar lagi. Aku telah membawa pakaian yang tidak sah.”

“Dari sini kita telah melihat, menekan atau mulai memperingatkan -untuk melihat kaleng,” katanya.

Selain itu, hari ketika Misa ditangkap, para remaja menangis dan terpana.

“Kemarin, dia membuat petualangan untuk menangis dalam keheningan, dan dia terpana. Dia memintanya untuk tidak menanggapi,” katanya.

Karena itu, manuver MAS dilakukan dengan sangat hati -hati. Kronologi peristiwa

Luncurkan trusjakarta.com, insiden pembunuhan sadis Taman Good Housing, Lebak Bulus, Silandak, Jakarta Selatan, Sabtu (11/30/2024) sekitar pukul 01.00 VIB.

Misa membunuh ayah kandung dan neneknya sementara mereka berdua tidur.

Sebelum ini, Misa mengambil pisau di dapur ketika ayah dan ibunya tertidur di kamar.

Itu dikirim oleh Unit Investigasi Kriminal Metro Jakarta, AKBP Gogo Galesang.

“Ayahnya tidur dengan ibunya. Dia pergi untuk menemukan pisau. Dia pergi dari dapur ke atas dan memegang tusuk,” kata Gogo pada hari Sabtu. Polisi memimpin kejahatan kejahatan kasus anak -anak dengan inisial Misa (14) (14) membunuh ayah dan neneknya pada hari Sabtu (11/30/2024) pada hari Sabtu (11/30/2024). .

Gogo menjelaskan, massal menikam ayahnya.

Setelah itu, ibunya, yang memiliki inisial AP (40), menikam misa.

Untungnya, AP selamat karena tusukan putranya tidak mencapai bagian dari tubuh utama.

Gogo menjelaskan, “Ibunya juga ditikam, tetapi dia seharusnya tidak berada di tempat yang mematikan setelah ibunya berteriak.”

AP menelepon saat berlari di lantai dasar untuk menyelamatkan suaminya.

Ketika dia mendengar suara itu, nenek penulis bangun dan meninggalkan ruangan.

Nahas, rm menusuk massa sampai akhirnya dia mati.

“Setelah neneknya pergi, ayahnya melarikan diri. Diduga neneknya ditikam sampai mati,” katanya.

APW dan RM menemukan diri mereka dalam keadaan mati di lantai dasar.

AP sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit Fatmavathi, menderita cedera serius.

Dari informasi pendahuluan, Misa memiliki hati yang membunuh kehidupan ayah dan neneknya karena ia memiliki bisikan ajaib.

Dengan pengakuan massa, bisikan magis muncul setelah dia tidak tidur.

“Ya, penyelidikan awal merasa bahwa dia tidak akan tidur untuknya.”

“Lalu ada hal -hal yang membisikkannya, khawatir,” Gogo menjelaskannya.

Untuk menemukan keadaan MAS, polisi mengikuti pemeriksaan kejiwaan.

Polisi akan melakukan Asosiasi Psikolog Patologi (APSIFOR) untuk mengeksplorasi alasan penulis yang telah dibunuh oleh ayah dan neneknya.

Artikel ini diterbitkan di Courcharcarta.com 1 Family dibunuh di Lebak Bullus, Jakarta Selatan, yang meninggal saat korban tertidur

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *