Perusahaan Tambang Punya Kewajiban Tingkatkan Pendidikan Anak-anak di Area Operasional

Laporan reporter Tribunnews, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kami berharap pemerintah dan dunia usaha semakin kompak dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia.

Pemerintah menyiapkan kebijakan, dan industri berpartisipasi langsung melalui program tanggung jawab sosial untuk membantu meningkatkan tingkat partisipasi pendidikan di daerah.

Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Cecep Darmawan, mengapresiasi perusahaan tambang yang telah mengalokasikan dana tanggung jawab sosial atau CSR pada sektor pendidikan.

“Pendidikan CSR tidak sekedar menyekolahkan atau dalam bentuk beasiswa, namun membangun sarana seperti prasarana pendidikan.

Misalnya di daerah pertambangan tidak ada sekolah, maka perusahaan membangun sekolah di sana, perusahaan menggaji guru, sekolah tersebut menjadi SMA. “Isunya adalah investasi di bidang pendidikan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (14/05/2024).

Cecep menjelaskan, setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk menghimpun dana tanggung jawab sosial sebagian di wilayah kerjanya. Kegiatan perusahaan mempunyai dampak terhadap lingkungan lokal atau regional, sehingga dampak tersebut harus dikelola.

“Selain meningkatkan pemulihan lingkungan, juga perlu dilakukan pencegahan agar risiko tidak menjadi serius, tentunya sangat penting untuk memperkuat masyarakat dengan mengedukasi masyarakat melalui pendidikan.

Oleh karena itu, sebagian upaya edukasi yang dilakukan untuk CSR harus dialokasikan, terutama pada masyarakat rentan, CSR juga harus ditingkatkan, kata Cecep.

Menurut Cecep, perusahaan pertambangan seperti yang tergabung dalam ID MIND juga telah menerapkan rencana peningkatan pendidikan khususnya di wilayah kerja. Hal ini diharapkan dapat lebih dioptimalkan.

Selain itu, kita memerlukan kerja sama dengan otoritas lokal yang menawarkan strategi untuk meningkatkan pendidikan bagi masyarakat lokal di sekitar pertambangan.

“Pemerintah daerah harus mempertimbangkan hal ini dengan melindungi masyarakat, memastikan pendidikan bagi mereka,” katanya.

Sekretaris Grup ID MIND Heri Yusuf mengatakan, pihaknya aktif memberikan program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) atau warga sekitar wilayah saya.

“Oleh karena itu, pilar keberlanjutan di bidang pendidikan menjadi salah satu poin penting yang ditekankan MIND ID,” kata Heri Yusuf.

Dijelaskannya, sepanjang tahun 2013 MIND ID telah memberikan beasiswa kepada 3.967 siswa, dengan informasi beasiswa MIND ID sebanyak 158 siswa, PT Antam siswa 433 siswa, sekolah PT Bukit Asam 3.061 siswa, PT Inalum 190 siswa, PT Timah 125 siswa.

Jumlah guru yang dilatih PT Bukit Asam sebanyak 240 orang, dan pendukung pelatihan keterampilan lokal sebanyak 281 orang. Prasarana pendidikan juga menjadi sasaran program, yakni telah dibangun 433 unit sarana dan prasarana pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *