Tribunus.com, Jakarta – Pendaftaran Kandidat (KPK) (15 Juli 2024) ditutup pada Minggu malam (15 Juli 2024) 23.59 WIB.
Sebanyak 318 orang mendaftarkan KK KPIM dengan 298 pria dan 20 wanita.
Dari 88 orang di sana, mantan menteri Kapodd adalah.
Pelacakan Tribununus.com adalah ringkasan dari serangkaian data statistik yang terdaftar KPK CAPIM. 1. Sudimarman berkata
Mantan Sumber Daya Energi dan Mineral (ESDM) Sudimman mengatakan bahwa komite untuk memberantas korupsi (KPK) terdaftar sebagai kandidat untuk para pemimpin (CAPIM).
Dalam 224 pemilihan presiden, mantan dewan C-C dari tim nasional Annis-Muhamim (Amin) sebelumnya telah dinyatakan. Dia telah menjalankan aktivis anti -korupsi, aktivis muda oleh banyak partai pendidikan.
Dia mengakui beberapa saran dari teman -temannya dan teman -temannya yang tinggi untuk berpartisipasi dalam memilih KPK CAPIM.
“Karena usia sekolah, saya merasa negara itu dirawat.
Sudirman mengatakan dia siap untuk menyelesaikan pekerjaan untuk menjadi pemimpin oposisi.
Dia juga merasa bahwa dia perlu mengembalikan fasilitas negara bagian yang berbeda yang membantunya dalam karirnya sejauh ini.
Salah satunya diubah menjadi pemimpin KPK pada tahun 2024-2029.
“Karena itu, ketika misi menelepon secara terbuka, kamu harus siap.”
Dia berkata, “Ketika orang publik menyerukan perbaikan KPK dan memperkuat penghapusan korupsi, saya harus mengubahnya menjadi warga negara.” 2. Inspektur Jenderal Djoko Porwanto
Inspektur Inspektur Djoko Porwatan, yang saat ini menjadi kepala Polisi Pusat Kalimantan (Trung Kalimantan), terdaftar sebagai KPK CAPIM.
Sebelum menjadi kepala Pusat Kalimanta, Inspektur Jenderal Joko Porwanto adalah seorang perwira senior Polisi Nasional (PTI) sebagai kepala polisi wilayah NTB.
Inspektur Jenderal Polisi atau Inspektur Jenderal Kepolisian Djoko Porvanto adalah Petugas Tertinggi (PTI) di Polisi Nasional Indonesia (Polri).
Inspektur Polisi Djoko Porwanto lahir pada 9 November, 67.67 di Pekongon, Trung Jawa, Trung Jawa (Trung Jawa).
Dia lulus dari Akademi Polisi (AKPOL) pada tahun 1989.
Nama lengkapnya adalah Inspektur Umum Poll. Dokter. Djoko Povanto.
Karier Inspektur Jenderal Djoko di Polisi Indonesia miskin.
Kondisi strategis yang berbeda telah dilakukan di pasukan yang mengerikan.
Dia dilaporkan sebagai kepala Kepala Polisi Jambi, Wakil Kepala Polisi Kerneki, kepala Jambi Pouldabase Ops, kepala polisi regional Jambi dan unit investigasi polisi di wilayah itu Jambi. ??
Selain itu, jenderal kepolisian regional Jambi Tipdakor di Peklongan adalah analis Departemen Kepolisian Umum Polisi Regional Jambi, polisi ketiga Java Kasabddin Tipidkore.
Jangan berhenti di situ, Djoko pernah menjadi Pamen Beresceam Polar (ditugaskan di KPK), Kabagops Dittipidcore Berascream Polar (2) dan Kasbdit II Dittipidum Berecrimpy (2)).
Pada tahun 2018, karier Djoko menjadi lebih buruk setelah Vadirtyidcore Berescream berbaris seperti kutub.
Pada 2019, ia ditunjuk untuk membuat DirtipIDAKORE Berescream Polari.
Setelah itu, Inspektorat Djoko Porwanto percaya pada posisi Kepala Kepolisian Nusa Tengagara Barat pada bulan Desember. Ketut Sumana
Mantan Kantor Artini dari Kantor Jaksa Agung, Ketut Sumedana, yang saat ini bekerja sebagai lapisan penggugat Bali (Kajati), terdaftar sebagai KPK CAPIM.
Di depan kepala kantor plastik Bali, Ketu Sumedana adalah kepala pusat informasi hukum Kantor Umum Jaksa Agung Umum (Kapusencame).
Setelah itu, Ketut Sumdana diangkat menjadi Kasti Bali pada hari Selasa (6 Februari 2024).
Sumedana memiliki tempat untuk menyelamatkan Narendra untuk melayani seperti Kajati Daki Jakarta.
Narendra sendiri adalah wakil jenderal intelijen jenderal atas nama Reda Mathovani.
Mutasi ini ada dalam dekrit Turnney Turney (KPJA) No. 35 pada tahun 2024.
Sebelum pelantikan Kajati Bali, Sumana memiliki catatan pemantauan di dunia penuntutan dan menangani banyak kasus utama.
Ketut Smanta adalah seorang pria yang lahir di Bulanging pada 25 Agustus 1974.
Pada tahun 1997, 1997, ia menjadi alumni Universitas Materi di Fakultas Hukum.
Pendidikan S2 -53 -Tahun -YT adalah hukum konstitusional di University of Mataram pada tahun 2005.
Nama istri Sumdana adalah Luly Kadek Servinam.
Sumedana dan istrinya memiliki dua anak bernama Gedi Abdi Yudishira dan membuat Swade Lakshmini.