Reporter Laporan TribunNews.com, Ilham Rian Pratama
Tribunnews.com, Jakarta – Presiden PT Loco Montrado Siman Bahar mengakui bahwa dia masih sakit, jadi kemarin (17.10.2024) dia tidak dapat memenuhi panggilan dari korupsi korupsi (KPK).
Siman seharusnya diperiksa dalam sebuah studi tentang dugaan kasus korupsi tentang pengobatan metaloda (Dora Low Gold Content) antara Pt Aneca Tambang TB (ANTM) atau Antama dengan Pt Loco Montrado (LM) pada 2017.
Juru bicara CPC Tessa Mahardhika Sugiartho mengatakan Siman Bahar telah meminta sebuah rencana lagi.
“Saksi tidak dapat berpartisipasi karena penyakit dan meminta perencanaan lagi,” kata Tessa dalam pernyataannya pada hari Jumat (18.10.2024).
Direktur PT Loco Montrado diketahui telah ditunjuk dicurigai dalam kasus ini.
Namun sejauh ini, KPK belum menahan Siman Bahar.
Direktur KPK AEP Guntur Rahayu menyatakan bahwa partainya tidak dapat menahan Siman karena dia sakit parah.
“Saat ini, orang ini sakit parah, jadi kami masih mempertimbangkan terus menerus. Kami akan membawa ahli kesehatan, ahli medis, bahwa, untuk mendapatkan pendapat yang berbeda, seperti itu,” kata Asep Guntur yang terlihat dari KPK Ri YouTube di Jumat (7 // 7/2024).
Seorang perwira polisi umum mengatakan bahwa CPC terus mempertahankan hak asasi manusia dalam mempertahankan tahanan dan upaya paksa lainnya.
Dalam hal ini, Siman Bahar menyatakan kasus sebelumnya dalam status mencurigakan.
Persidangan dianugerahi hakim selama dia curiga dia telah meninggal karena status.
Namun, KPK memanggil Siman Bahar lagi sebagai tersangka untuk kedua kalinya.
Dalam hal ini, KPK mendirikan Doda Marismang (DM) sebagai tersangka sebagai direktur umum PT Antama.
Siman diduga telah memberi Mito Dody Matinbang.
Tidak seperti Siman, Dody sekarang telah dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjara dalam kasus yang sama.
Dalam dakwaan ini, jaksa penuntut BPK yang dituduh melakukan mantan pejabat Antam melakukan korupsi dalam perlakuan logam emas dan perak di golden bar kerusakan ekonomi negara hingga 100,7 miliar rp.
Dikatakan bahwa ia secara langsung dipilih oleh Pt Loco Montrado dengan instrukturnya Siman Bahar untuk mengurutkan pengobatan perawatan metanode.
Dalam gerakan lain, Kelompok Kerja TPPU, di bawah koordinasi koordinasi Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan, juga telah mengumumkan studi baru dalam bentuk penjahat bea cukai dan pencucian uang yang diduga menarik SB Group.
Kelompok perusahaan, yang juga dieksplorasi atas dugaan kejahatan pajak, diduga dimiliki oleh Siman Bahar.