Tribunnews.com – Serangan udara Israel pada paspor Goda terbunuh setidaknya 16 warga Palestina dalam serangan khusus di tengah -tengah daerah saku.
Lima orang mengikuti seorang anggota keluarga, termasuk anak -anak yang terbunuh dalam serangan di sebuah kamp pengungsi pada Minggu pagi (12 Agustus 2024).
Israel menyerang ketika mereka tidur.
“Kami bangun karena ledakan tinggi di tengah malam,” kata Mahmod Firad, seorang saksi.
“Kami berlari ke teriakan berat dan melihat banyak warga sipil terbunuh, dan seluruh keluarga, suami, istri dan anak -anak mereka.”
Lusinan lainnya terluka dalam serangan itu, menurut Hany Mahmed dari Jazera.
“Banyak orang di sekitar tenda tenda telah dilaporkan terluka secara berbeda,” kata Mahmough, melaporkan rusa al-Balahah.
“Serangan tadi malam menyoroti kesenjangan warga sipil yang melarikan diri di tenda.”
Kemudian, pada hari Minggu (8 Desember 2024), setidaknya 11 orang tewas di udara Israel menyerang ke rumah perumahan di kamp al-Bureij.
Freedom Abu Vetime dari Al Jazera, dilaporkan dari Deer Al-Batah, mengatakan serangan itu menyerang timur timur kamp.
Warga belum menerima peringatan sebelumnya.
Bangunan itu dinaikkan ke tanah.
Bộ Y tế EZA cho biết vào Chủ nhật (8/12/2024) rằng hơn 44.708 người Palestine đã bị giết và 106.020 người bị thương vào tháng 10 kể từ tháng 10 kể từ tháng 10 kể từ tháng 10 kể từ tháng 10 kể từ Oktober sejak Oktober dari Oktober sejak Oktober sejak Oktober sejak Oktober sejak Oktober sejak Oktober. Sejak Oktober sejak Oktober dari Oktober sejak Oktober sejak Oktober
Beberapa orang terluka tadi malam dalam “serangan pesawat Viravak di pemukiman” di timur Kota Gaza, Mahmoud melaporkan. Rumah Sakit Kamal Advel di Zionis
Sementara itu, pengepungan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Agon di Beta Lahahya di Goda Utara berlanjut.
Rumah Sakit Kamal Advel adalah salah satu dari tiga rumah sakit yang hampir tidak bekerja di area utara tas,
Pejabat kesehatan Palestinner melaporkan bahwa Israisis Asheras dipecat oleh rumah sakit.
Pompa kerusakan listrik dan oksigen dan mengganggu kegiatan darurat di fasilitas medis.
Hussam Abu Saia, direktur rumah sakit, mengatakan fasilitas itu diserang oleh sekitar 100 peluru dan bom.
Beberapa staf medis dan pasien terluka.
“Situasinya sangat berbahaya,” katanya.
Rumah sakit merawat 112 orang yang terluka, termasuk enam orang di unit perawatan khusus, katanya.
Tidak ada pendapat langsung dari tentara Israel tentang pernyataan Abu Safia.
(Tribunnews.com, Andari Walan Nugrahani)