Laporan dari Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arief Setiawan Handoko mengatakan pentingnya pemanfaatan energi pertambangan, khususnya gas alam, dalam menjaga energi negara.
Menurutnya, gas bumi juga akan digunakan sebagai energi transisi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Untuk itu, PGN akan terus mengedepankan integrasi pembangunan infrastruktur gas bumi dan meningkatkan penggunaan gas bumi yang memiliki keandalan tinggi.
Hal ini juga dilakukan PGN untuk menangkap kekuatan pembangunan ekonomi, pesatnya evolusi energi, serta kebutuhan untuk menciptakan unit bisnis atau produk yang mendukung pengurangan karbon di masa depan.
“PGN mengambil langkah-langkah khusus yang dituangkan dalam tiga pilar pengembangan usaha yaitu Grow, Adapt, dan Exit (GAS),” kata Arief dalam keterangannya, Senin (13/5/2024).
“Tujuh proyek Gasifikasi Nasional akan dilanjutkan di bawah pilar Grow. Sementara itu, proyek-proyek baru seperti LNG Trade dan pengembangan bisnis biometana, Transportasi CO2 dan hilirisasi gas akan masuk dalam pilar Adaptasi dan pilar Step-out,” ujarnya.
Menurut Arief, sektor industri diperkirakan masih akan tetap menjadi penopang utama permintaan gas bumi seiring dengan pergerakan industri dan perekonomian yang sedang berkembang.
Sejalan dengan target peningkatan 117.000 unit keluarga pada tahun 2024, volume dari sektor perumahan juga akan meningkat.
Selain itu, PGN melakukan diversifikasi usaha dengan mendirikan Arun LNG Hub, menciptakan bisnis energi bersih dan terbarukan, serta menciptakan bisnis komplementer dengan mengembangkan bisnis hulu.
PGN juga akan mengembangkan beberapa proyek pengolahan LNG dan mini-LNG untuk memenuhi kebutuhan gas yang belum dapat dipenuhi oleh jaringan pipa gas.
Ini adalah cara jangka panjang untuk mengamankan pasokan gas alam di masa depan.
Tidak hanya itu, PGN akan menciptakan bisnis baru seperti biometana, petrokimia, hidrogen dan transportasi CO2 yang terutama mendukung NZE.
Saat ini PGN mengoperasikan sekitar 12.692 kilometer (KM) pipa gas yang tumbuh 10% atau 1.167 KM mulai tahun 2022, serta memiliki 4 terminal LNG. Dari fasilitas tersebut, PGN menyalurkan gas bumi kepada 825.856 rumah tangga, 3.103 industri dan komersial, serta 1.976 pelanggan kecil.
“Kami berharap operasional dapat terus berjalan dengan baik di tahun-tahun mendatang, salah satunya menjaga kondisi perekonomian negara. “Kami berpegang teguh pada ide-ide besar,” kata Arief.
Dalam mengambil tindakan pencegahan, PGN sadar akan menghadapi kewenangan yang ada pada perusahaan.
Untuk itu, PGN akan terus memastikan pengelolaan bisnis perusahaan gas tersebut berdasarkan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik.
FYI, PGN genap berusia 59 tahun pada 13 Mei 2024. Di usianya yang sekarang, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina menegaskan komitmennya terhadap perannya dalam meningkatkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi terbarukan.
Rencana strategis telah disusun agar PGN dapat memperkuat perannya di tengah lingkungan pasar yang dinamis.
“PGN berkomitmen dan gigih dalam menjamin kemandirian energi dalam negeri pada masa transisi energi dengan memperkuat ketersediaan gas dan memperluas fasilitas gas,” jelas Arief.
Kesiapan PGN juga diperkuat untuk menggunakan ESG dan energi hijau dengan memilih teknologi yang paling tepat dalam beradaptasi dengan keragaman energi dan penggunaan energi terbarukan, ujarnya.