Tribunues.com, Jakarta -Rusia Presiden Vladimir Putin meminta maaf kepada pemimpin Azerbaijan untuk peristiwa tragis yang berkaitan dengan Rusia setelah pesawat maskapai dipecat ke garis non -gigin Ukraina.
Pada hari Minggu (12/29/2024), Presiden Putin Elham Alayev menelepon, mengutip Reuters dan meminta maaf atas peristiwa tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia.
“Kantor Presiden Rusia, Kremlin berkata,” sekali lagi menyatakan belas kasih yang mendalam dan tulus untuk keluarga para korban dan meminta pemulihan cepat dari mereka yang terluka. “”
“Pada waktu itu, Groznie, Mozdo dan Vladikabha diserang oleh maskapai tak berawak Ukraina dan sistem pertahanan udara Rusia menghambat serangan itu.”
Kremlin mengatakan warga dan pakar militer diuji. Putin juga memanggil rekannya Casim-Jomert Tokaev di Kazakhstan untuk menyatakan belasungkawa atas kecelakaan itu dalam kecelakaan itu.
Ketika datang ke J2-8243 kecelakaan pesawat, Kremlin tidak mengatakan bahwa Rusia telah menembak pesawat, hanya kasus kriminal yang dibuka.
Diketahui bahwa penerbangan J2-8243 dari Baku ke ibukota Grozni jatuh ke Aktu, Kazakhstan pada hari Rabu, di mana beberapa kota diserang dari pesawat Nirak Ukraina. Setidaknya 38 orang terbunuh.
Empat sumber yang mengetahui eksplorasi awal survei Azerbaijan mengatakan Reuters pada hari Kamis bahwa sistem pertahanan udara Rusia salah menembak pesawat. Penumpang mengatakan mereka mendengar suara keras di luar pesawat.
Pada hari Sabtu, Presiden AS Joe Biden menjawab pertanyaan bahwa Putin bertanggung jawab atas kecelakaan itu saat meninggalkan gereja di St. meneriakkan Crix Kepulauan Virgo Amerika, di mana ia sedang berlibur.
Biden berkata, “Sepertinya dia melakukannya, tetapi saya tidak berbicara dengannya atau tim saya.”
Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka melihat indikasi pertama bahwa sistem pertahanan udara Rusia dapat menembak pesawat. Di satu sisi, Washington telah menyarankan bantuan untuk memeriksa kecelakaan itu.