TRIBUNNEWS.COM – Tottenham Hotspur akan menghadapi situasi sulit saat menghadapi Manchester City pada laga tunda Liga Inggris tengah pekan nanti.
Tottenham dijadwalkan menjamu Manchester City di kandangnya pada Rabu (15/05/2024) pukul 02:00 WIB.
Hasil pertandingan melawan Manchester City bisa dipahami akan berdampak besar pada beberapa hal.
Dari kans Tottenham mengamankan tiket Liga Champions di akhir musim ini.
Hingga memiliki pengaruh yang lebih besar yakni pada perebutan gelar juara Liga Inggris musim 2023/2024.
Menariknya, banyak fans Tottenham yang ingin timnya kalah di laga krusial tersebut. Wasit asal Inggris Simon Hooper (tengah) memberi isyarat saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Tottenham Hotspur di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, 3 Desember 2023. (DARREN STAPLES/AFP)
Bukan tanpa alasan ada beberapa fans Tottenham yang sangat ingin klubnya terpuruk.
Pasalnya, jika Tottenham kalah, peluang Arsenal sebagai rival terbesar timnya untuk menjadi juara terancam gagal.
Sebaliknya jika Tottenham menang atau seri melawan Manchester City.
Jadi peluang Arsenal untuk mengakhiri 20 tahun gelar juara Liga Inggris kembali terbuka.
Melihat hal tersebut, banyak fans Tottenham yang sangat ingin klubnya memberi kepada Manchester City, seperti dikutip dari Evening Standard. Pelatih kepala Tottenham Hotspur Yunani-Australia Ange Postecoglou (kanan) melihat bek Italia #38 Destini Udogie setelah melakukan pelanggaran selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Tottenham Hotspur dan West Ham United di Stadion Tottenham Hotspur di London Desember lalu. 7. (BEN STANSALL/AFP)
Saat ditanya mengenai hal tersebut, Ange Postecoglou merasa marah karena merasa aneh karena tidak ingin timnya menang melawan tim terbaik dunia.
Ange Postecoglou tak habis pikir dengan kelakuan suporter klubnya yang ingin kalah di laga krusial.
“Kalau melihat di media sosial, mungkin ada fans yang tidak ingin tim ini menang, tapi tolong jangan beritahu saya, karena ini duniamu,” tegas Ange dalam conference call jelang laga Manchester City.
“Saya tentu saja tidak memahaminya, saya tentu memahami persaingan tersebut, karena saya adalah bagian dari salah satu persaingan terbesar di dunia dengan Celtic dan Rangers.”
“Saya paham persaingannya, tapi saya tidak pernah paham ada fans yang ingin juaranya kalah.”
“Jelas peran saya adalah memimpin klub menuju kesuksesan, termasuk keinginan kami untuk memenangkan pertandingan melawan Manchester City,” tambahnya.
Apa yang disampaikan Ange Postecoglou merupakan sikap tegas anak asuhnya yang alergi dengan permainan tidak sportif.
Selain mencederai nilai-nilai olahraga, Ange menilai mengalah bukanlah bagian dari karakternya.
Seperti diketahui, hasil laga Tottenham vs Manchester City sangat dinantikan banyak pertandingan.
Apalagi klub Arsenal sangat berharap Tottenham bisa meraih hasil pertandingan ini.
Arsenal yang saat ini berada di puncak klasemen memang sangat membutuhkan bantuan dari Tottenham sebagai rival terbesarnya.
Bantuan itu dimaksudkan agar Tottenham bisa mengalahkan Manchester City di kandang sendiri.
Jika mampu mengalahkan Manchester City, Tottenham akan memuluskan jalan Arsenal meraih gelar juara. Para pemain Arsenal melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester United pada pekan ke-37 Liga Inggris, Minggu (5/12/2024) malam WIB. (Twitter @Squawka_Live)
Mengacu pada klasemen, Arsenal terus memimpin perburuan gelar dengan 86 poin dari 37 pertandingan.
Jika Manchester City kalah dari Tottenham, poin The Citizens akan tertahan di angka 85 poin.
Kondisi tersebut otomatis memperbesar peluang Arsenal menjuarai Liga Inggris musim ini.
Pasalnya, Arsenal hanya perlu memenangkan laga terakhir melawan Everton untuk meraih kemenangan.
Sebaliknya, jika Manchester City menang, tim besutan Pep Guardiola punya peluang.
Manchester City hanya perlu memenangkan pertandingan terakhir terlepas dari hasil pertandingan Arsenal untuk menang.
Berkaca dari hal tersebut, hasil laga Tottenham vs Manchester City banyak kaitannya dengan perburuan gelar juara.
Selain mempengaruhi nasib Tottenham yang kini tengah berjuang mencapai empat besar.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)