Kue Moci Hingga Jaket Bernoda Darah Milik Siswa Korban Kecelakaan Maut Subang Bertumpuk di Sekolah

Laporan reporter Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Noda darah masih terlihat pada jaket putih salah satu korban kecelakaan maut di SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.

Jaket berwarna putih terlihat bertumpuk bersama barang milik korban lainnya yang kini berkumpul di luar kantor Kepala Sekolah SMK Lingga Kencana di Jalan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).

Bahkan, berdasarkan pantauan Tribunnews.com, beberapa lalat tampak hinggap di jaket tersebut karena tertarik dengan aroma darah yang mirip ikan yang masih tercium.

Selain jaket, banyak kotak bingkisan berisi kue moci juga dikumpulkan pihak sekolah di tempat yang sama.

Pihak sekolah sengaja menaruh barang-barang tersebut di sana karena ruang kepala sekolah penuh dengan barang-barang lainnya.

Pada periode berikutnya, pihak keluarga mulai mencari barang-barang milik anak atau kerabatnya yang tidak dapat ditemukan setelah bencana.

Terdengar pula guru menyebutkan nama pemilik barang tersebut.

Salah satunya adalah ayah yang merupakan orang tua dari siswa bernama Reviana, siswa kelas 12 Bisnis Online Marketing (BDP) 1.

Ia terlihat duduk di hadapan guru perempuan yang bertugas mendata keluarga yang ingin mengambil setumpuk barang.

Pria berjaket hijau itu tampak sedang membicarakan ciri-ciri koper putranya.

Tak lama setelah diajak oleh gurunya, ia berlari menuju ruang kepala sekolah untuk mencari tas anaknya.

Ia tampak hati-hati, memperhatikan barang-barang yang menumpuk di ruangan itu, satu per satu.

Adegan serupa tak hanya menimpa sang ayah, hal serupa juga dilakukan Ega Rahmadani yang selamat dari peristiwa naas tersebut.

Ega yang ditemani sepupu laki-lakinya suka langsung mengemasi barang-barangnya.

Terlihat sang sepupu ikut membantu yang masih terluka di berbagai bagian tubuhnya, saat mencari barang miliknya.

Ega juga sudah berbicara dengan gurunya tentang situasinya saat ini.

Saat itu, guru Ega bercerita bahwa pihak sekolah menyediakan layanan trauma healing jika sewaktu-waktu ia membutuhkannya.

Kata gurunya kepada Ega, “Nah, kalau Ega punya trauma yang sulit dihilangkan, bantulah Ega untuk benar-benar menemukan orang itu. Kalau bisa, Ega bisa datang kesana atau menjenguk Ega di rumahnya.”

Seperti diketahui, saat rombongan SMK Lingga Kencana mudik ke Depok usai acara perpisahan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/11/2024) lalu, 11 orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Subang, Jawa Barat. Jawa.

9 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut merupakan siswa SMK Lingga Kencana Depok. Kemudian guru SMK Lingga Kencana dan seorang pengendara sepeda motor setempat.

Nama gurunya Suprayogi, ayah Amel. Petugas mengevakuasi bus wisata PO Trans Putera Fajar yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok yang bertabrakan di ramp Ciater Kabupaten Subang, Sabtu malam, 11 Mei 2024. Bus bermesin depan Hino. Merk tipe AK1JRKA milik PT Jaya Guna Hage Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah nomor plat AD 7524 OG. (Mimbar Jabar/Deanza Falevi)

Korban almarhum SMK Lingga Kencana dimakamkan di sejumlah kuburan, Minggu (12/5/2024).

Enam di antaranya dimakamkan di Taman Makam Islam Parung Bingung Kota Depok.

Sedangkan satu orang lainnya merupakan pengemudi yang berada di lokasi kejadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *