Cerita Jefri Nichol Perankan Pengidap Asperger di Film Baru Karya Fajar Bustomi, Akui Sempat Pesimis

Tribunnes.com – Jethri Nichol memerankan sosok yang mereka temui di film Joter baru-baru ini berjudul ‘Jet, Asperger’, yang disimpulkan oleh Fajor Bustomi.

Film terbaru menampilkan Fajar Bustomi, Jethi Nicolo berperan sebagai Jet, Dau Sama Sama (Disia Warchesto) bersama Asperger.

Sebagai pemain, Jefri Nichol untuk pertama kalinya mengakui bahwa tidak mudah memerankan sosok pengidap Spector Autism.

Toh, Jefri Nichol pastinya saat mendapat film besutan Falcon Pictures.

Sebenarnya setelah membaca catatan itu saya merasa tidak berpengalaman, mungkinkah Jeffera Mantra Room, Jumat (18/10/2024).

Namun setelah membaca, Jethri bertekad untuk mengambil bagian Asperger.

Apalagi setelah banyak menyadari karakteristik kualitas permainan sutradara.

Tapi setelah baca, saya ngobrol dengan Bang Norman dan Masi Fajar saat pengambilan gambar, saya percaya dan dia punya saya sebagai Asperger, kata Jeffei Nichol.

Selain itu, pemain berusia 25 tahun ini mengungkap bagaimana mereka berperan sebagai pengidap penyakit Asperger.

Ia bersedia didukung Fajar Bustomi dengan pengobatan kejiwaan.

“Pertama kita punya bagian bacaan dan fajar Masi-nya. Bagaimana perilaku pengidap Asperger.” 

“Bagaimana dia memperlakukan orang, bagaimana dia menjalani kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Setelah serius meneliti dan membaca filter, Jethri berhasil ikut serta.

“Dari survei dan termasuk naskah bacaannya, Mas Fajar mengabadikan momen seninya dan apa adanya,” lanjut Jepeh.

“Sebenarnya idenya mereka sepakati, tidak, saya ambil buku catatan, catatannya bagus dan mereka membantu saya,” imbuhnya.

Menanggapi penuturan Jefri Nichol, sutradara Faanar Buspo menyebut kondisi rahang membesar akibat ulah anggota lainnya, Dikta Wicandso.

Fajar melihat Diketa sudah memiliki informasi dengan penderita Asperger.

“Saya tambah sedikit, lalu sementara kita rencana, guru saya itu Mas Daru (pemain dan diketa), lalu Mas Daru paling dekat dengan Asperger. Jadi saya sering banyak bertanya padanya,” jelasnya, “kata Fajar.

Oleh karena itu, anak-anak Asperger sering kali tidak diterima. Misalnya dia bersama kakaknya, dia bercerita kepada saya bahwa dia memiliki saudara laki-laki yang berada di PI (Indonesia Square) dari gerbang. Setelah diajak turun dari 5, saya tidak langsung berniat lolos 1. Bahasa ibunya pendek, tidak apa-apa (kalau tidak setuju). “Dia (Dikta) sendiri adalah guru saya,” lanjut Fajar.

Terakhir, Jepel Nichol menambahkan di film Jaw, Asperger, banyak belajar tentang kesehariannya.

Jethri berharap melalui lakon yang ia mainkan, rasa malu Asperger akan berakhir.

“Awalnya saya tidak tahu bagaimana penderita Asperger menjalani kehidupan sehari-hari.”

Namun setelah menerima skrip ini, hal itu menjadi sangat jelas. “Seperti patah semangat saya, misalnya orang yang mengidap Asperger, yang pengidap Asperger, tidak boleh berkelompok,” pungkas Jefri Nichol.

(Tribunnes.com/m Alvian F)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *