4 Fakta Oknum TNI AL di Kasus Tewasnya Bos Rental: Ancam Tembak dan Tabrak Korban, Selalu Bawa Senpi

TRIBUNNEWS.COM – Berikut empat fakta personel TNI Angkatan Laut (AL) yang diduga menjadi penyebab tewasnya seorang pengelola rental mobil di peristirahatan Tol Tangerang-Merak.

Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal), Laksamana Muda TNI Samista, diduga menyebut tiga anggota TNI Angkatan Laut menjadi tersangka.

Ketiganya adalah Sersan AA, Sersan RH, dan Bangsal BA.

Sebelumnya diberitakan, kejadian naas itu terjadi pada Kamis (1/2/2025) pukul 04:30 WIB.

Manajer rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48), tewas tertembak, dan satu orang lainnya, RM (60), mengalami luka tembak.

Berdasarkan informasi, awalnya pihak rental dan rombongan mengejar pelaku yang mengambil mobil sewaan tersebut.

Mobil tersebut kemudian ditemukan di depan minimarket Tempat Peristirahatan KM 45.

Dan baku tembak mematikan pun terjadi.

Nah berikut 4 fakta Perwira TNI Angkatan Laut yang menjadi tersangka tewasnya Kepala Sewa: Tersangka merupakan anggota pasukan elit.

Mengutip TribunJakarta.com, dua tersangka diketahui merupakan anggota Komando Tim Katak (Kopaska) elite TNI Angkatan Laut.

Sedangkan anggota KRI Bontang lainnya, KRI Bontang, merupakan kapal tanker milik TNI Angkatan Laut.

Sertu AA, Sertu RH dan Ketua Kelas BA kini dalam pemeriksaan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) bekerja sama dengan Polda Banten.

Hasil penyelidikan terakhir menunjukkan hanya satu dari tiga perwira TNI Angkatan Laut yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Laksamana Muda TNI Danpuspomal Samista mengatakan, seorang perwira TNI AL menembak mati kedua korban.

“Iya ada yang menembak, dia yang menembak yang kedua. Karena di rekaman CCTV dia yang dipukul sebelumnya,” kata Samista.

Samista mengungkapkan, berdasarkan penelusuran CCTV, ada gangguan sebelum penembakan. Selalu membawa senjata

Salah satu tersangka penembakan yang menewaskan bos pemilik rumah adalah Sertu AA, seorang perwira TNI Angkatan Laut.

Sertu AA rutin membawa senjata kemanapun dia pergi.

Hal ini tidak lepas dari statusnya yang juga berfungsi sebagai ajudan sehingga senjatanya terikat padanya.

Panglima TNI Laksamana TNI Denih Hendrata mengatakan, senjata yang dibawa Sertu AA saat terlibat penembakan merupakan inventaris TNI Angkatan Laut.

“Senjata itu adalah senjata stok milik sendiri karena jabatan AA adalah ADC. Nah, ADC itu ajudan,” kata Denih di Mabes TNI, Senin (1/6/2025).

Denih mengatakan, standar operasional asisten mengharuskan yang bersangkutan membawa senjata kemana-mana.

Sertu AA telah mengonfirmasi bahwa mereka memiliki dokumentasi kepemilikan penuh atas senjata tersebut.

“Jadi pas dia dapat pekerjaan, ada SOPnya, mereka pasang senjatanya. Lalu tadi dia jawab ya, itu ada SOPnya. Ada order macam-macam. Lalu tentu saja tidak Bukan senjata rakitan,” kata Denih. Anggota TNI AL mengancam korban

Beberapa anggota TNI Angkatan Laut juga mengancam Piagam, Ilyas Abdurrahman.

Ini terjadi sebelum penembakan.

Anak korban, Rizky Agam Putra, mengatakan Ilyas mendapat ancaman saat berhasil menemukan mobil rental Honda Brio di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Agam mengungkapkan, GPS mobil tersebut telah dihapus sebelum ditemukan. Korban dituduh mencuri mobil

Tak hanya mengancam akan memukul, lanjut Agam, aparat TNI AL juga menuding Ilyas sebagai bagian dari sindikat mobil curian.

“Saat mobil kita hentikan, bapaknya keluar, langsung mengaku dari TNI AL: ‘Saya TNI AL, kamu serikat atau saya tembak kamu sekarang?’” kata Agam menirukan perkataan tersebut. TNI Angkatan Laut mengatakan dia adalah TNI Angkatan Laut, seperti dikutip YouTube iNews, Selasa (1/7/2025).

Menurut Ilyas Agam, dirinya langsung membantah tudingan TNI AL.

Selain itu, Ilyas mengaku sebagai kontraktor rental mobil.

Namun Sertu AA mengklaim Agam tidak menggubris penjelasan Ilyas.

“Ayah saya bilang, saya (serikat pekerja) tidak punya mobil. (Kata petugas TNI AL) “Saya tidak mau tahu. Minggir atau aku pukul kamu,” kata Agam.

Kemudian di saat yang sama, Agam mengungkap mobil Sigra berhenti tiba-tiba di lokasi.

Awalnya mobil berhenti berpikir ingin mencari tahu apa yang terjadi. Ternyata tiba-tiba mobil Sigra menabrak paman Agam.

“Paman saya terjatuh, semuanya, saya bantu paman saya. Sigra dan Brio kabur,” jelasnya.

Sebagian artikelnya tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hari Jadi Asisten, Personel Sertu AA Kopaska Tersangka Penembakan. Bos yang disewa selalu membawa senjata

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes Liestyo Poerwoto) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *