Nanang Gimbal Sempat Modifikasi Pisau sebelum Tusuk Sandy Permana hingga Tewas

TRIBUNNEWS.

Nanang ditangkap polisi pada Rabu (15/1/2025) pagi setelah kabur selama 3 hari saat bersembunyi di Puris Komul, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutwaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sandi Permana tewas ditikam oleh Nanang pada Minggu (12/1/2025) dini hari di Komplek Perumahan TNI/Polri, Sibarusa Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Penmas Bidhumas mengungkapkan, Kompol Metro Jaya Kompol Bambang Asker Faidek Nanang menajamkan pisau besi ke lantai.

Melansir WartaKotalive.com, Rabu, Bambang mengatakan kepada wartawan: “Barang buktinya pasti pisau yang digunakan penjahat. Pisau ini adalah pisau besi yang dimodifikasi.”

Pisau itu ditemukan di selokan bawah pintu gerbang dekat tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu sore.

Usai penangkapan Nang, Pasukan Ditrascarim Rasmov Polda Metro Jaya bersama Satuan Intelkam Kriminal Polda Metro membawa pelaku ke TKP dan menunjukkan senjata tajam (sajm) yang digunakan untuk menghabisi nyawa Sandy Parmana. Ditemani polisi, Nanang Gimbel membawa barang bukti pisau dapur yang menusuk Sandy Parmana hingga tewas. (WartaKotalive.com/Muhammad Azzam)

Nanang berusaha menghilangkan barang bukti hingga akhirnya polisi menemukannya.

Dari foto yang diperoleh, ditemukan sebilah pisau di dalam parit.

Di masa lalu, tindakan ini berkisar dari penghancuran barang bukti hingga pemotongan rambut.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy pun membeberkan alasan pelaku memotong rambutnya dengan gaya berbeda. 

“(Potongan rambut) hanya untuk mengaburkan penggeledahan,” kata Ressa saat dikonfirmasi, Rabu.

Sementara itu, Humas Metro Fulda Jaya Combs Adi Ari Siam Indra mengatakan Nanang menggunakan gunting yang dipinjam dari toko untuk memotong bagian atas meja.

Pelaku juga berhasil memotong rambutnya sekaligus melarikan diri ke trailer dengan menggunakan gunting yang dipinjam dari toko dan tidak diketahui identitasnya saat melarikan diri, jelas Adi Ari. Melarikan diri ke trailer

Setelah Sandy menikam Parmana hingga tewas, Nanang diketahui bersembunyi di Krawong.

Kepala Desa Kotmukti Ann Mariani mengungkapkan dari laporan RT/RW aparat dan warga, Nanang sudah tiba di kawasan Karawang sejak Senin (13/1/2025) pagi.

Warga mengaku mencurigai kedatangan orang asing atau tak dikenal tersebut.

Namun warga tak percaya sosok tersebut merupakan pembunuh aktris Sandy Parmana.

“Warga mengatakan kepada RT bahwa mereka melihat orang-orang berjalan-jalan yang tidak mereka kenal, tapi mereka tidak mengira itu pembunuhnya,” ujarnya. Karena terlalu banyak orang yang memakai gaun panjang, ternyata tidak.’

Warga kota justru mengira pria tersebut mengalami gangguan jiwa karena menghilang setelah hidup di jalanan. Warga lain melihatnya di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kotmukti.

“Iya, dia kira gila karena selalu di TPU bahkan tidur di kuburan itu,” ujarnya.

Ann mengatakan, tadi pagi pria tersebut lapar dan keluar dari TPU untuk membeli makanan.

Namun, karena uangnya tersisa 2.500 rupee, dia datang ke rumah sakit untuk membeli makanan.

Menurutnya, “Dia langsung ditangkap polisi dari sana karena polisi sudah ada di sana sejak kemarin dan tersebar di desa ini. Sandy Parmana dan Tetangga Delek

Sebelumnya, Humas Polda Metro Jaya Sisir Adi Ari Siam Indradi mengatakan, korban melakukan perlawanan.

Berdasarkan bukti-bukti yang ada, diduga ada saksi yang melihat seorang laki-laki berkelahi dengan korban, kata Adi Aari kepada wartawan, Senin.

Ada dugaan pelaku adalah tetangga korban, namun Adi Ari kembali membenarkannya.

Nanti bisa kami konfirmasi, kata mantan Kepala Stasiun Metro Jakarta Selatan itu.

Adi Ari juga mengungkapkan, empat orang saksi diperiksa dibantu Direktorat Intelijen Kriminal Polda Metro Jaya oleh tim gabungan yang terdiri dari Polsek Sitrusa dan Polsek Metro Bexi.

Kunjungi TKP dan lanjutkan pendalaman setelah memeriksa TKP. Setidaknya ada 4 orang saksi, termasuk ibu yang melihat korban. Satu saksi menjadi tersangka perkelahian, kemudian orang tersebut berkelahi dengan korban dan akhirnya. Semuel.” 

Saksi kedua adalah istri dari laki-laki yang bertengkar dengan korban, seorang satpam juga memberikan keterangan, dan yang terakhir adalah tetangga korban yang melihat perkelahian antara korban dan laki-laki tersebut, ujarnya.

Sandy Parmana dibawa ke RSUD Silingsi di Kabupaten Bogor di mana ia mendapat perawatan medis namun sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan karena kehilangan darah.

Bagian dari artikel di WartaKotalive.com ini adalah nama panggilan Nang Gimbal, Sandy Parmana, yang menggunakan pisau berbeda untuk membunuhnya.

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (WartaKotalive.com/Ramadhan L Q/Muhammad Azzam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *