TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Masyarakat dan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Dr. Maria Endang Sumiwi mengatakan pengeluaran rumah tangga untuk rokok dan tembakau sama dengan pengeluaran untuk protein hewani.
Berdasarkan data Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2023.
Di sisi lain, pengeluaran uang untuk membeli protein hewani, termasuk ikan, udang, cumi-cumi, kerang, daging, telur, dan susu, juga diperhitungkan.
“Masalah kritisnya mencapai 21,5 persen di kalangan anak kecil,” kata Dr. Hadiri konferensi pers Hari Gizi Nasional di Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa. (21/1)
Permasalahan gizi sangatlah kompleks dan beragam, tidak hanya mencakup rokok dan tembakau, namun juga malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan kelebihan berat badan atau obesitas.
Gizi buruk pada anak kecil tercatat sebesar 8,5 persen, anemia pada remaja mencapai 16,3 persen, dan pada ibu hamil 27,7 persen.
Selain itu, kelebihan berat badan dilaporkan sebesar 12,1 persen di kalangan remaja, sementara obesitas juga merupakan masalah utama di kalangan orang dewasa. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan kebiasaan makan
Konsumsi protein hewani pada anak kecil masih rendah, hanya 21,6 persen, sedangkan konsumsi minuman manis sebesar 52 persen, makanan asin sebesar 32 persen, makanan instan sebesar 11 persen, dan makanan rempah-rempah sebesar 78 persen.
Faktanya, 65 persen masyarakat Indonesia tidak suka sarapan setiap hari
Menurut Endang, fakta tersebut menunjukkan bahwa permasalahan peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia masih besar.
Oleh karena itu, setiap orang harus mengutamakan makanan bergizi, terutama untuk anak-anak. Dikatakannya, nutrisi yang tepat penting untuk mendukung tumbuh kembang yang baik serta meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat.
Menurut Endang, pola makan sehat harus mencakup makanan yang bervariasi, antara lain sayur dan buah, serta makanan kaya protein.
Masyarakat sebaiknya mengurangi konsumsi makanan bergula, asin, dan berlemak berlebihan serta membiasakan sarapan pagi dan minum air putih yang cukup setiap hari.
Endang menambahkan, tahun ini Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) pada tanggal 25 Januari yang bertepatan dengan peringatan 65 tahun perayaannya pada tahun 1960.
Mengusung tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”, HGN 2025 menyoroti pentingnya pola konsumsi makanan bergizi bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia.
Ia mengatakan, perayaan Hari Gizi Nasional diharapkan dapat menjadi gerakan perubahan bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya konsumsi makanan bergizi.
Masyarakat diharapkan bisa memilih makanan sehat untuk santapan sehari-hari
Misalnya, orang mungkin memilih jus buah bebas gula daripada minuman manis atau minuman beralkohol, dan memilih makanan buatan sendiri daripada makanan cepat saji. Saat waktu ngemil, orang mungkin memilih buah-buahan sebagai camilan dibandingkan gorengan atau makanan tinggi gula.
Selain itu, lebih baik menyiapkan sarapan daripada melewatkannya