Tak Percaya, Istri Sandy Permana Bantah Suaminya Pernah Meludah di Depan Nanang Gimbal: Tidak Sesuai

Tribun News.com – Nanang Gimbal alias Nanang Airawan, 47, ditangkap usai pembunuhan aktor Sandy Permana, 45.

Pembunuhan itu terjadi pada Minggu (12/1/2025) pagi di Kompleks Perumahan Sibarusa Jaya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Nanang Gimbal usai ditangkap mengaku diludahi Sandy Permana saat lewat dan emosi.

Namun pernyataan Nanang Gimbal langsung dibantah istri Sandy Permana, Ade Andriani.

Ade tak percaya Sandy Permana meludah di depan Nanang Gimble.

Oleh karena itu, menurutnya pernyataan Nanang Gimbal tidak sesuai dengan kenyataan.

“Itu (pernyataannya) tidak sesuai. Suami saya tidak boleh melontarkan sarkasme apa pun kepada (mantan narapidana) itu.”

Karena selama ini saya tahu penjahat itu sering menatap saya, kata Ade, Kamis (16/1/2025), seperti dilansir Tribunjakarta.com.

Selain itu, Ade juga membantah suaminya marah.

Katanya, “Suamiku tidak marah, dia sangat tegas dalam berbicara, bisa jadi suamiku tidak punya musuh, penjahat mungkin mengira suamiku adalah musuh.” Polisi menyebutnya balas dendam sesaat

Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Kompol Weera Satya, mengatakan Nanang Gimbal tidak berencana membunuh Sandy Permana.

Dia mengatakan, Nanang Gimbal berkali-kali menyerang korban dengan pisau karena emosi setelah meludahinya.

Soal ada tidaknya rencana pembunuhan, penyelidikan menyeluruh dan hasil tes yang kami kumpulkan bersama para saksi, perasaan sesaat ini kami rasakan saat ini, kata Vaira, Kamis. Dilaporkan oleh wartakotalive.com.

Sebab, tidak ada unsur perencanaan dalam pembunuhan Sandy Parmana.

Namun polisi akan tetap melanjutkan penyelidikan. Kronologi Nanang Gimbal Tusuk Sandy Permana

Sedangkan Nanang Gimbal dan Sandy Permana bertetangga di kompleks perumahan Sibarusa Jaya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sejak 2017.

“Meski bertetangga, hubungan tersangka dan korban tidak baik-baik saja,” kata Kompol Vaira Satya Tripura kepada Tribunjakart.com, Kamis.

Pertengkaran Nanang dan Sandy bermula saat pesta pernikahan gadis korban hendak dilangsungkan pada 2019 lalu.

Hari itu, Sandy Permana menebang pohon di halaman rumah Nanang Gimbel dengan tujuan mendirikan tenda.

Namun, pohon itu ditebang tanpa izin yang mencurigakan.

Namun tersangka tidak memarahi korban karena tersangka mengetahui korban sangat marah.

Akibat perbuatan korban tersebut, tersangka sakit hati dan menaruh dendam kepada korban, kata Viera. Nanang Gimbal didakwa dalam jumpa pers atas pembunuhan Sandy Permana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025). (Tangkapan Youtube Kompastv)

Pada tahun 2020, Nanang Gimbal menjual rumahnya di dekat kediaman Sandy Permana.

Nanang kemudian pindah ke blok lain namun masih satu kompleks perumahan dengan Sandy.

Pada Oktober 2024, Nangin dan Sandy terus berseteru saat rapat untuk menurunkan ketua RT setempat yang diduga selingkuh dengan warga setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Sandy Parmana sempat berbincang dengan istri Ketua RT.

Nanang yang hadir di sana mencoba memarahi Sandy.

Tersangka memarahi korban dengan mengatakan, “Jangan berisik, biasa saja.” Namun, korban memelototi tersangka dan diduga mengatakan kepada tersangka, ‘Kamu bukan penduduk di sini, tidak perlu ikut campur.’ Masuk,” tambah Veera.

Nanang tetap diam dan berusaha menenangkan diri.

Ucapan Sandy membuat Nanang semakin dendam.

Keesokan harinya usai pertemuan, korban mengirimkan surat panggilan kepada istri Nanang melalui pesan WhatsApp.

Dalam somasi tersebut, Nanang diduga berusaha menyerang Sandy dalam pertemuan tersebut.

Mendengar keterangan istri tersangka, tersangka tidak bereaksi, malah menambah kebencian tersangka terhadap korban, ujarnya.

Minggu (12/1/2025) menjadi puncak keputusasaan Nanang Gimbal.

Saat ini sepeda tersebut sedang diperbaiki di pinggir jalan depan rumah.

Sekitar 2-3 meter, tersangka melihat korban berpapasan dengan sepeda motor di depan tersangka, kata Vaira.

Tiba-tiba Sandy Permana dikabarkan meludahi Nanang Gimbal.

Selain itu, korban juga dikabarkan terlihat mencurigakan.

Nanang Gimbel kemudian terkesan dengan perlakuan Sandy.

Nanang pun mengambil pisau dari kandang ayam dekat rumahnya.

“Tersangka kemudian mengejar korban dengan niat melukainya dan saat dihentikan ia melampiaskan kekesalannya,” ujarnya.

Nanang Gimbal kemudian menusuk perut korban sebanyak dua kali.

Korban yang masih mengendarai sepeda motor berusaha melawan sambil menghindari pukulan tersangka.

Setelah itu, Nanang kembali menusuk Sandy di bagian pelipis, kepala, leher, dan punggung hingga menyebabkan korban terjatuh dari sepeda motor.

Korban kemudian melarikan diri dan tersangka pun melarikan diri dengan sepeda motor menuju persawahan menuju Jalan Raya Sibarusa, kata Wira.

Sebagai informasi, Nanang Gimbel ditangkap Subdit RESMOB Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Kabupaten Bekasi setelah dilakukan pengejaran selama tiga hari.

Penangkapan terjadi pada Rabu (15/1/2025) di Dusun Poris, Desa Kudamukti, Kecamatan Kudamukti, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dalam upaya melarikan diri, Nanang Gimbel meminjam gunting dari toko untuk memotong rambutnya.

Saat ini Nanang Gimbal ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Sebuah kasus telah didaftarkan terhadapnya berdasarkan pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun.

Sebagian Artikel yang dimuat di Tribunjakarta.com Bantah Pengakuan Istri Sandy Permana, Nanang Gimbal, Tak Percaya Suaminya Meludahi Pelaku, Wartakotalive.com Berjudul Nanang Saat Sandy Permana Melontarkan Emosi Gimble Tinggi, Ini Penjelasan Coombes dari Vira Satya.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Annas Fukon Hakim) (Wartakotalive.com/Miftahul Munir)

Kabar lainnya terkait aktor Sandy Parmana meninggal dunia di Sibarusa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *