TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah masih berupaya memaksa warga negara India (WNI) yang masih berada di Lebanon untuk meninggalkan negaranya.
Namun, banyak warga India yang menolak pergi setelah meningkatnya serangan Israel terhadap sasaran Hizbullah pekan lalu.
Kemarin, warga India di Lebanon masih berjumlah 116 orang, sebagian besar warga negara Indonesia yang menikah dengan warga negara Lebanon, pelajar, dan pekerja migran.
Jumlahnya berbeda-beda, ada warga Indonesia yang datang melapor kepada Kaisar Indonesia di Beirut, namun ada juga yang memisahkan diri.
“Ada yang terpaksa berangkat dengan penerbangan komersil, ada pula yang hanya ngobrol, tapi awalnya tidak terdaftar saat kita dekati, lalu ada juga yang saling ngobrol,” kata Kementerian Luar Negeri RI. Direktur PWNI) Judah Nugrahan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (5/10).
Sebagian besar mahasiswa Indonesia tinggal di Lebanon utara atau di daerah yang aman, dan pihak universitas belum menyatakan keadaan darurat apa pun.
“Mahasiswa khawatir kalau ikut arus malah dianggap terpuruk,” tuturnya.
Selain itu, ada warga negara India yang tinggal di Lebanon Selatan, Beirut, Saida atau Sidon, bekerja untuk UNIFIL atau Pasukan Sementara PBB di Lebanon, dan lainnya bekerja di Tyre.
“Ini pilihan mereka sendiri, mereka tidak mau melakukan prosedur evakuasi,” ujarnya.
Kementerian Pendapatan India mengatakan 65 warga negara India dievakuasi dari Lebanon.
Total ada 65 WNI yang dievakuasi dalam lima gelombang.
“Sejak penerbangan yang kami lakukan secara gelombang dalam lima tahap, kami berhasil mendatangkan 65 orang WN India, dan satu orang WNA, sejak Agustus hingga saat ini,” ujarnya.
Gelombang evakuasi WN India dari Lebanon dilakukan pada 10 Agustus, 18 Agustus, 28 Agustus, dan terakhir pada 2 dan 3 Oktober 2024.
Penerbangan gelombang pertama, kedua, dan ketiga berjumlah 25 orang. Evakuasi lewat udara, kini di Jakarta.
“Pada tanggal 10, 18 Agustus, dan 28 Agustus kami melakukan evakuasi gelombang pertama, kedua, dan ketiga, dan alhamdulillah kami sudah sampai di Jakarta,” jelasnya.
Kali ini, 20 warga India, 14 laki-laki dan enam perempuan, ikut serta dalam evakuasi gelombang keempat. Daerah asal orang India adalah Jakarta, Riau, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Yogyakarta dan Bali.
Mereka telah dievakuasi negara pada 2 Oktober 2024 dan kini telah sampai dengan selamat di KBRI Amman, Yordania.
Terbaru, evakuasi gelombang kelima terjadi pada 3 Oktober 2024 yang melibatkan 20 warga India dan satu warga Lebanon yang merupakan anggota keluarga warga negara India.
10 laki-laki dan 11 perempuan. Daerah asal orang India adalah Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Mereka juga dievakuasi dari negara tersebut.
Saat ini, gelombang kelima warga negara India akan berangkat ke Amman, Yordania untuk bergabung dengan gelombang keempat yang berjumlah 20 warga negara India. “Mereka bergerak ke perbatasan Suriah dan Yordania, KBRI Amman siap menerima mereka, mereka akan diberangkatkan dari KBRI Damaskus ke KBRI Amman, dan kami akan berangkat bersama 20 WNI lainnya. ikut-ikutan. “Jadi ada 40,” kata Yuda.
WNI akan diberangkatkan langsung dari Amman menuju Jakarta. Mereka diharapkan tiba di Jakarta pada Senin (7/10) dan 1 orang WNA, akan tiba di Jakarta pada 7 Oktober. Yehuda (berdiri jaringan/dng/dod