Drama musik dan tari yang menggugah semangat nusantara mencerminkan generasi yang tangguh dalam menghadapi kesulitan.
TRIBUNNEWS.
Pertunjukan teater musik dan tari yang bertemakan “Gugah Jiva Nusantara” ini bertujuan untuk memantapkan karakter generasi muda Indonesia yang tangguh, kooperatif, dan kreatif dalam menyongsong masa depan Indonesia Emas 2045.
Mahasiswa Jarum angkatan 2023/2024 mendapatkan beasiswa Jarum Plus yang berasal dari 97 perguruan tinggi di 35 provinsi di Indonesia.
Felicia Hanitio, Wakil Direktur Yayasan Bhakti Pendidikan Jarum, mengatakan tema Guga Jiva Nusantara menunjukkan generasi muda Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan zaman.
“Namun dengan bekal soft skill, karakter yang kuat, dan growth mindset, mahasiswa Jarum akan mampu menjawab tantangan, memiliki jiwa kepemimpinan, berpikir kritis dan mencari solusi terhadap berbagai permasalahan, serta menunjukkan sikap welas asih,” kata Felicia Hanitio, Kompas. Dikutip dari .com, Rabu (12 April 2024).
Malam Dharma Puruhita juga menampilkan tokoh-tokoh Indonesia dan tokoh pendiri negara, seperti Gunadharma, arsitek Borobudur pada masa Dinasti Syailendra; Ki Hajar Devantara; dan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno.
Merekalah yang disebut sebagai pribadi-pribadi anak bangsa yang sejati, yang mampu bertahan dari segala kesulitan dan menjadi pionir peradaban bangsa di bidangnya masing-masing.
Felicia menjelaskan, kisah para tokoh tersebut kemudian menjadi refleksi dan inspirasi penting mengenai berbagai tantangan struktural yang dihadapi Generasi Z.
Tantangan tersebut antara lain tekanan generasi sandwich, persaingan di media sosial, persaingan tidak sehat, dan ancaman teknologi kecerdasan buatan, tambahnya.
Sementara itu, Ronald So, Direktur Malam Dharma Puruhita, mengatakan pertunjukan tersebut merupakan semacam ujian ketelitian dan ketangguhan yang ditanggapi oleh siswa Jarum.
Padahal, tambahnya, Beswan Jharum memiliki waktu terbatas untuk berlatih dan beradaptasi dengan konsep produksi lakon yang rumit ini.
“Semangatmu benar-benar abadi. “Meski mereka bukan pemain profesional dan hanya menjalani latihan intensif selama empat hari, mereka bisa mencari cara untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi,” jelas Ronald So.
Sementara itu, Beswan Jarum dari Universitas Katolik Atma Jaya, Razeska Sara, dan Karin pun mengaku bangga bisa memerankan salah satu pemeran utamanya.
Menurutnya, rangkaian Pembangunan Bangsa, khususnya pertunjukan Malam Dharma Puruhita membawa pengalaman baru dan memantapkan mentalnya sebagai generasi muda yang siap dan bertekad meraih impian berkarir.
“Saat berpartisipasi dalam pembangunan bangsa, saya berani melampaui batas kemampuan saya. Setelah sebelumnya memiliki fixed mindset, kini saya berani mengadopsi growth mindset. “Jangan takut untuk mencoba pengalaman baru,” kata Mahasiswa Akuntansi.
Sekadar informasi, tahun ini Jarum angkatan 2023/2024 memperoleh berbagai softskill untuk pengembangan diri.
Sebelum membangun bangsa, pelatihan diawali dengan serangkaian program yang mencakup pendidikan karakter dan pengembangan kepemimpinan serta kompetisi esai, paparan internasional dan penguatan komunitas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com “Memikirkan Generasi Berkelanjutan, 516 Beswan Jarum dengan karya “Guga Jiva Nusantara”.
.