Tak Cuma Maarten Paes, Erick Thohir Perkenalkan Calvin Verdonk dan Jens Raven Buat Timnas Indonesia

Tak hanya Maarten Paes, Eric Tohir juga memasukkan Calvin Verdonck dan Jens Raven ke timnas Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM – Ketua Umum PSSI Eric Tohir langsung mengumumkan rencana baru memperkuat timnas Indonesia sekembalinya dari Qatar untuk mendukung timnas U23 Indonesia di Kejuaraan Asia U23 2024.

Dalam postingan di Instagram, Eric Tohir menyebut Timnas Indonesia akan menambah personel baru melalui skema kewarganegaraan pemain.

Maarten Paes yang hari ini resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), serta Erik Tohir Calvin Verdonk dan Jens Raven diperkenalkan.

Calvin Verdonk adalah pemain NEC Nijmegen, yang berada di peringkat keenam Eredivisie, divisi teratas sepak bola Belanda, setelah promosi dari Divisi Eerste untuk musim 2020-21.

Sedangkan Jens Raven merupakan pemain FC Dordrecht, klub kasta kedua Liga Belanda, yang saat ini berada di peringkat keempat klasemen dan bisa promosi musim depan.

“Setelah datang ke Jakarta dari Doha, saya kembali fokus memperkuat timnas. Hari ini @maartenpaes resmi menjadi WNI. Sementara pemain @c.verdonk NEC Nijmegen dan @jensraven9 FC Dordrecht sedang dalam proses mendapatkan kewarganegaraan. .” Tulis Eric seperti dikutip dalam unggahannya, Selasa (30/4/2024). Pakaian mewah dengan banyak pilihan untuk Shin Tae Yeon

Timnas Indonesia tentunya akan semakin berwarna dan mewah setelah memiliki pemain berbagai kebangsaan seperti Maarten Paes.

Maarten Paes yang terakhir berposisi sebagai penjaga gawang sedang menjalani kereta baru untuk menjadi anggota timnas Indonesia.

Pemain jangkung yang kini bermain untuk FC Dallas itu resmi mengambil sumpah kewarganegaraan Indonesia pada Selasa (30/4/2024).

Kehadiran Maarten Paes otomatis menambah kekuatan timnas Indonesia, khususnya di posisi penjaga gawang.

Maarten Paes akan menjadi penantang berat Hernando Ari untuk mengambil alih posisi kiper utama Garuda.

Jika PSSI bisa mendaratkan Emile Audero yang saat ini bermain untuk Inter Milan, persaingan bisa semakin ketat.

Jika posisi kiper saja menimbulkan persaingan sengit antar pemain, maka hampir sama juga pada posisi lainnya. Foto Maarten Paes saat pengambilan sumpah kewarganegaraan Indonesia di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, DKI Jakarta, Selasa (30/4/2024). (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia)

Persaingan antar pemain untuk posisi lini belakang, khususnya bek tengah, semakin ketat.

Rizki Ridho yang saat ini menangani Persija Jakarta akan menghadapi persaingan yang lebih ketat.

Sebelumnya, Rizky Ridho bersaing ketat dengan Jordi Amat, Elkan Baggott, dan Fachruddin Aryanto untuk memperebutkan posisi starter.

Kini mantan pemain Persebaya itu bersaing dengan nama-nama elite seperti Jay Idzes dan Justin Hubner untuk mendapatkan posisi starter.

Asnavi Mangkualam dan Prathama Arhan dipastikan tidak akan bisa berdiam diri dengan langkah menuju posisi bertahan.

Pasalnya keduanya memiliki pesaing kuat di posisinya masing-masing.

Sebut saja Asnavi Mangkualam yang kini punya rivalitas sengit dengan Sandy Walsh.

Sedangkan pelari Pratama Archan mampu bersaing dengan Shane Pattinama dan Nathan Tjo-A-On. Kolase foto Calvin Verdonk dan Pratama Arhan (Instagram Calvin Verdonk dan Pratama Arhan)

Belum lagi nama-nama pemain lain yang bisa meramaikan persaingan di sisi kiri, seperti Edo Febriansya.

Apalagi Calvin Verdonck yang saat ini sedang dalam proses mendapatkan kewarganegaraan membuat opsi di posisi bek kiri semakin menggila.

Beranjak ke lini tengah, Mark Cloke kini tak bisa berdiam diri saja karena persaingan memperebutkan posisi lini tengah semakin ketat.

Kehadiran Tom Haig yang kini bermain di Liga Belanda membuat opsi lini tengah Indonesia semakin banyak.

Selain itu, Tom Haye melakukan debutnya dengan berduet dengan Ivar Jenner melawan Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Fleksibilitas yang bisa dimainkan Hubner, Nathan, dan Sandy Walsh di lini tengah membuat persaingan semakin ketat. Pemain Timnas Indonesia Rafael Struik (kanan) dan Justin Hubner (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol untuk Garuda. (Twitter @TimnasIndonesia)

Selanjutnya, pemain lokal seperti Witan Sulaeman, Egi Maulana, dan Yakob Sayuri harus bekerja lebih keras di posisi depan.

Selain itu, permainan gabungan Marcelino Ferdinand, Raphael Struik, dan Ragnar Oratmangoen membuat lini depan Garuda semakin kesulitan.

Tentu saja pemain seperti Ramadan Sananta, Hockey Karaka, dan Saddil Ramdani harus bekerja lebih keras untuk mengesankan Shin Tae-yong.

Wajar jika para pecinta sepak bola nasional menaruh ekspektasi tinggi setelah melihat kemewahan yang dimiliki timnas Indonesia.

Timnas Indonesia diharapkan mampu meraih gelar juara dan mengikuti Piala Dunia dengan mulai berkompetisi di benua Asia secara bertahap.

Perpanjangan kontrak Shin Tae-yong hingga tahun 2027 diperkirakan akan membuat kesuksesan Indonesia meledak di kawasan, Asia, dan dunia.

Piala Dunia yang sebelumnya hanya sebatas mimpi, berpeluang sukses jika timnas Indonesia diperkuat.

Dalam 2-3 tahun ke depan patut dinantikan seperti apa kekuatan timnas Indonesia.

Mampukah Shin Tae-yong mendongkrak performa dan kesuksesan timnas Indonesia seperti yang diharapkan para pecinta sepak bola nasional? Kemewahan pilihan Indonesia di era Shin Tae-yong:

Kiper:

Hernando Ari (Persebaya Surabaya)

Marten Paes (Dallas FC)

Emil Audero (Inter Milan)*

Bek tengah:

Rizki Ridho (Persia Jakarta)

Jordi Amat (Johor Darul Ta’zim)

Elkan Baggott (Bristol Rovers)

Jay Idzes (Venesia)

Wahyu Prasetyo (PSIS Semarang)

Justin Hubner (Cerezo Osaka)

Penjaga kanan:

Asnavi Mangkualam (Port FC)

Sandy Walsh (KV Mechelen)

Jacob Sayuri (PSM Makassar)

Penjaga kiri:

Pratama Arkhan (Suwon FC)

Shane Pattinama (KAS Eupen)

Nathan Tjo-A-On (Heerenveen)

Edo Febriansya (Rance Nusantara)

Calvin Verdonck (Nijmegen)*

Gelandang Tengah:

Mark Cloke (Persib Bandung)

Ivar Jenner (FC Utrecht)

Tom Hay (Heerenveen)

Rahmat Irianto (Persib Bandung)

Ricky Kambuaya (Deva United)

Gelandang serang:

Witan Sulaeman (Persia Jakarta)

Egi Maulana Vikri (Deva United)

Marcelino Ferdinand (KMSK Deinze)

Rafael Struik (ADO Den Haag)

Penyerang:

Ramadhan Sananta (Persis sendiri)

Ragnar Oratmangoen (Fortuna Sittard)

Dimash Drajad (Persicabo)

Hoki Karaka (PSS Sleman)

Jens Raaven (Dordrecht)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *