Wartawan Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Barisan Sosialis Anak Kolong melakukan aksi pendukung Polri di depan Mabes Polri di Jakarta, Jumat (8 Februari 2024) menyusul sejumlah kritik terhadap Korps Bhayangkara yang didiskreditkan.
Organisasi yang beranggotakan Barisan Anak Kolong antara lain Forum Pertukaran Anak Pensiunan TNI-POLRI (FKPPI), Keluarga Anak Polri (KBPP Polri), dan Gerakan Supremasi Hukum Indonesia (Grashi).
“Hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum memang merupakan hak setiap warga negara dan dilindungi undang-undang. Namun seringkali kita lupa bahwa ada hak orang lain yang harus diperhatikan. demokrasi dan demokrasi.” “Hak mengutarakan pendapat di depan umum, hak seseorang untuk berkata apa pun, merugikan kelompok lain di masyarakat,” kata Sanusi, koordinator Mabes Polri.
Sanusi menilai pernyataan beberapa polisi di Tanah Air dinilainya menjijikkan.
Sebaliknya, ia menilai pernyataan-pernyataan yang dilontarkan selama ini cenderung menyerang organisasi kepolisian di Tanah Air yang menurutnya terus berbuat baik kepada masyarakat.
Dia menekankan bahwa: “Beberapa cerita yang menjurus ke arah seksual dan menghina yang dibicarakan orang-orang menggunakan media sosial telah dikaitkan dengan perkataan yang mendorong kebencian.
Sanusi mengatakan, karena itu, demonstrasi Front Nasional menunjukkan pandangan berbeda, termasuk meminta sebagian besar pihak berhenti mengeluarkan pernyataan yang dapat merugikan kepolisian di Tanah Air.
Selain itu, mereka juga menyebarkan ujaran kebencian melalui media hingga membuat marah masyarakat Indonesia.
Mabes Polri (Mabes Polri) diminta segera menangkap pihak-pihak yang menyebarkan kata-kata kebencian dan penghinaan, tutupnya.