Laporan reporter Tribunnews.com, Dennis Destriavan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (BAPANAS) bersama Satgas Pangan Daerah dan Otoritas Keamanan Pangan Daerah (OKKP) melakukan penilaian terhadap standar, zonasi, hak, dan pengelolaan pangan segar yang baik pada lebih dari 100 orang. produk.
100 pasar tersebut antara lain pasar induk Kramat Jati di Jakarta, 70 pasar tradisional seperti Pasar Beringharjo di Yogyakarta dan Pasar Badung di Bali, serta 30 pasar modern dan pengecer besar di kota-kota seperti Medan, Surabaya, dan Makassar.
Brigjen NFA Paul Hermawan, Direktur Penegakan Mutu dan Keamanan Pangan, mengatakan Bapanas berupaya memastikan makanan segar yang diedarkan di wilayah tersebut sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan Bapanas.
Tanggung jawab kami adalah memberikan perlindungan maksimal kepada nasabah, kata Hermawan di Jakarta, Jumat (3/1/2025).
Keamanan pangan, menurut Hermawan, merupakan hal mendasar dalam melindungi kesehatan masyarakat. Bapanas ingin memastikan setiap tingkat pendistribusian pangan segar memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen dapat merasa aman dan percaya diri terhadap produk yang dikonsumsinya.
Oleh karena itu, kami terus memantau keamanan pangan segar yang beredar, ujarnya.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan komersial di pasar saat ini telah menerapkan standar keamanan dan kualitas pangan yang memadai, termasuk menyediakan informasi tentang sumber makanan segar.
Namun di pasar tradisional, masih banyak tantangan yang muncul, terutama buruknya zonasi produk dan belum adanya hak label keamanan pangan baru untuk beberapa produk.
BAPANAS menggunakan hasil pemantauan ini sebagai dasar penyusunan standar keamanan pangan untuk tahun 2025. Fase ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan yang teridentifikasi dan meningkatkan efektivitas pemantauan di masa depan.
“Kami menggalakkan penerapan zonasi bersih dan pengawasan ketat terhadap hak keamanan pangan. Penting untuk memberikan konsumen informasi yang akurat dan pangan segar yang aman dikonsumsi,” kata Hermawan.