TRIBUNNEWS.COM – Pejabat Suriah menyalahkan Israel atas serangan udara yang menghantam sebuah bangunan perumahan di Damaskus pada Selasa sore (10/08/2024).
Eskalasi tersebut menewaskan 13 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, lapor BBC.
Apartemen ini berlokasi di kawasan Mezzeh, tempat kedutaan Iran dan fasilitas diplomatik lainnya berada.
Militer Israel belum mengomentari pembantaian tersebut.
Namun, Tel Aviv mengaku melakukan ratusan serangan terhadap sasaran di Suriah.
Berikut penjelasan singkat dinamika Suriah dan Israel selama setahun terakhir: Mengapa belum ada yang mendengarnya?
Menurut Al Jazeera, militer Israel melanjutkan perangnya di Gaza, Lebanon, Tepi Barat yang diduduki dan Yaman, sementara serangan di Suriah kurang mendapat perhatian.
Rezim Suriah yang dipimpin oleh Bashar al-Assad, sekutu setia rezim Iran dan bagian dari poros perlawanan yang lebih besar, tampaknya tidak banyak bicara sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober lalu.
Meskipun demikian, Israel telah berulang kali menyerang wilayah Suriah dalam setahun terakhir. Berapa kali Israel mengebom Suriah tahun lalu?
Lebih dari 220 kali sejak Oktober lalu, menurut Data Lokasi dan Insiden Konflik Bersenjata (ACLED), sebuah organisasi non-pemerintah yang mengumpulkan data konflik.
Serangan tersebut dilakukan dengan serangan udara dan artileri.
Setidaknya 104 serangan serupa telah terjadi sejak Januari, menewaskan sedikitnya 296 orang, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Israel telah menyerang depot senjata, kendaraan, dan markas besar kelompok yang didukung Iran.
Serangan paling signifikan terjadi pada bulan April, ketika pesawat tempur Israel menyerang gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Di antara korban tewas terdapat dua jenderal yang memimpin Pasukan elit Quds di Suriah dan Lebanon. Bagaimana reaksi Suriah?
Pihak berwenang Suriah mengutuk serangan Israel.
Beberapa roket telah ditembakkan ke Israel dari Suriah, yang menurut Israel dilakukan terutama oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Pada Oktober 2023, militer Israel menyerang sasaran militer Suriah, namun tidak menuduh militer Suriah menembakkan rudal.
Ketika Israel memperluas perangnya di Lebanon dan kelompok perlawanan dari Irak dan Yaman ikut terlibat, Suriah sebagian besar tetap diam. lihat foto Gambar ini menunjukkan pemandangan sebuah bangunan tempat tinggal yang terkena serangan udara Israel di pinggiran Mazzeh di pinggiran barat ibu kota Suriah, Damaskus, 8 Oktober 2024. – Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan tujuh orang, termasuk wanita dan anak-anak , tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Damaskus pada 8 Oktober. (Foto: LOUAI BESHARA / AFP) Bagaimana reaksi masyarakat internasional?
Meskipun serangan-serangan tersebut jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan suatu negara, hanya sedikit atau bahkan tidak ada tanggapan dari komunitas internasional.
Negara-negara Arab mengutuk serangan Israel terhadap kedaulatan Suriah di forum internasional, begitu pula Liga Negara-negara Arab.
Rusia juga mengutuk serangan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan hari Selasa itu merupakan “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah.”
“Sangat keterlaluan tindakan seperti itu menjadi praktik standar di Suriah, Lebanon, dan Jalur Gaza,” katanya.
Tiongkok juga mengutuk serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran, yang melanggar kedaulatan kedua negara berdasarkan hukum internasional. Bagaimana Israel bisa melanggar kedaulatan negara lain seperti ini?
Israel secara sepihak mengklaim telah menyerang Iran atau sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah, dan tampaknya meyakini bahwa hal ini merupakan penjelasan yang masuk akal atas tindakan mereka.
Selain itu, AS telah menyerang banyak situs di Suriah selama bertahun-tahun, mengklaim menargetkan tempat-tempat dan individu yang terkait dengan Iran.
Israel telah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka akan terus menyerang negara-negara dan entitas di kawasan berdasarkan penilaian mereka sendiri terhadap siapa yang dianggap musuh. Apakah serangan ini akan dimulai pada Oktober 2023?
TIDAK. Militer Israel telah menyerang sasaran di Suriah selama beberapa dekade dan meningkat secara signifikan sejak tahun 2011.
Pada tahun 2017, Israel meningkatkan serangannya di Suriah, dengan peningkatan yang paling terlihat sejak 7 Oktober 2023.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)