Demikian dilansir reporter Tribunnews.com Eric Sina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Generasi Perdamaian Indonesia kembali menyelenggarakan Festival. 7, festival perdamaian diadakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jawa Barat.
Mengambil tema keberagaman, kami menjalin perdamaian, dimana perdamaian adalah tentang menciptakan ruang pertemuan, dialog dan kerjasama lintas budaya, agama dan kepercayaan.
Festival 2024 merupakan hasil kerjasama Institut Teknologi Bandung dan didukung oleh Pemerintah Australia melalui Joint Initiative for Strategic Action (JISRA), Australian Partnership for Indonesian Justice 2 (AIPJ2) dan mengikutsertakan berbagai organisasi masyarakat sipil dan pemuda. . orang berpartisipasi. Orang-orang dari Jawa Barat dan Jakarta.
Festival ini dirancang untuk mendobrak stigma dan prasangka yang seringkali membatasi hubungan antar kelompok.
“PeaceGen berupaya untuk mengurangi polarisasi yang terjadi saat ini di Indonesia dan menciptakan wadah pertemuan keberagaman dan perdamaian yang menjadi jembatan antara masyarakat yang berbeda budaya, agama, dan kepercayaan. Melalui Peacetival Jilid 7, kami ingin menunjukkan kerja sama yang kuat antar organisasi.” , lembaga pendidikan, perguruan tinggi, pemerintah dan pemuda dapat dihadirkan secara kreatif dan interaktif sehingga semua pihak dapat merasakannya,” ujar Irfan Amli, Pengurus Generasi Perdamaian Indonesia Kata sutradara dalam siaran persnya, Senin (11/2024).
Perdamaian Vol. 7 Menawarkan berbagai kegiatan dan diskusi interaktif untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya perdamaian dan keberagaman, termasuk:
Game for Peace: Sebuah arena permainan papan yang dirancang khusus untuk mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan kasih sayang.
Melalui permainan ini, peserta dapat belajar bagaimana berkomunikasi dan menyelesaikan konflik dalam lingkungan yang menyenangkan dan kolaboratif.
Embedding Peace: Sesi yang membahas strategi dan metode untuk membangun dan mempertahankan keberagaman dan perdamaian di Indonesia.
Film Perdamaian: Pemutaran dan diskusi film dokumenter The Invisible Wall, yang menyoroti pentingnya kolaborasi komunitas untuk mengakhiri stigma dan prasangka.
Lakukan Perdamaian: Festival ini diakhiri dengan pertunjukan seni yang menampilkan seniman seperti Panji Sakti, Zahra Tantani, Piscapella, dan pertunjukan oleh sekolah dan universitas.
Festival ini juga menawarkan tiga sesi diskusi bertajuk “Speaking in Silence” yang membahas keberagaman dari berbagai sudut pandang:
Bicara Tentang Perdamaian #1 – Keberagaman dan Pemuda: Mengeksplorasi pentingnya pendidikan perdamaian bagi kaum muda. Sesi ini akan dimoderatori oleh Irfan Amli yang akan memberikan wawasan tentang peran pendidikan dalam menciptakan generasi yang toleran dan menghargai keberagaman.
Bicara Perdamaian #2 – Keberagaman dan Lingkungan: Membahas tanggung jawab bersama terhadap lingkungan sebagai wujud kepedulian lintas agama dan budaya.
Speak Out #3 – Keberagaman dan Perempuan: Sesi ini akan menampilkan perwakilan dari Fatayat NU dan organisasi perempuan lainnya untuk membahas peran perempuan dalam mendukung keberagaman dan menawarkan perspektif mengenai advokasi bagi organisasi perempuan.
Bersama Peacetival, K-Hub meluncurkan K-Hub PCVE Outlook #4: Strategi Komunikasi Digital untuk Melawan Radikalisasi, sebuah survei mengenai upaya masyarakat sipil untuk mencegah dan melawan ekstremisme kekerasan di Indonesia.
Bekerja sama dengan Kresi Prasti Selamat (KPP) dan Pemerintah Australia melalui Kemitraan Indonesia untuk Keadilan 2 (AIPJ2), penelitian ini memberikan pedoman bagi organisasi masyarakat sipil untuk mengembangkan dan mengelola strategi komunikasi yang efektif melawan ideologi radikal dan praktik baik. . Sebelum pembukaan, Deputi Kerjasama Luar Negeri BNPT RI, perwakilan AIPJ2, Direktur Eksekutif Generasi Perdamaian Indonesia dan Direktur Kemahasiswaan ITB memberikan sambutan.
Peserta PCTival juga dapat mengunjungi booth K-Hub yang menampilkan produk edukasi dan kuis interaktif berhadiah menarik, untuk meningkatkan keterlibatan pengunjung dalam memahami strategi komunikasi umum pembangunan perdamaian.
Dengan rangkaian acara tersebut, Festival 2024 diharapkan menjadi ruang nyata yang mempererat kerja sama antardaerah dalam menjaga keberagaman dan perdamaian di Indonesia.