TRIBUNNEWS.COM – Los Angeles, California telah mengalami kebakaran hutan besar-besaran sejak awal Januari 2025.
Hingga Jumat, 11 Januari 2025, kebakaran yang belum bisa diatasi antara lain Pacific Palisades, Hollywood Hills, Pasadena, Altadena, dan Sylmar.
Sedikitnya 10 orang tewas dan lebih dari 9.000 bangunan hancur dalam kebakaran ini.
Menurut NBC News, kebakaran hutan disebabkan oleh kemarau panjang, musim dingin yang sangat kering, dan angin kencang Santa Ana.
Pada hari Selasa, hembusan angin melebihi 100 mil per jam di beberapa lokasi, semakin memperburuk situasi kebakaran.
“Lanskap kering di California Selatan berarti bahwa setiap kebakaran hutan berpotensi menimbulkan api yang sulit dikendalikan,” kata ahli meteorologi tersebut. Penyebab kebakaran
Faktor utama yang berkontribusi terhadap kebakaran dahsyat ini adalah kombinasi cuaca yang sangat kering dan angin Santa Ana yang kencang.
Pusat kota Los Angeles hanya menerima curah hujan 0,16 inci (0,4 cm) sejak bulan Oktober, sehingga membuat kebakaran lebih mungkin terjadi.
Angin Santa Ana, yang bertiup dari timur ke barat melalui pegunungan California Selatan, membawa udara kering dari pedalaman gurun, mengurangi kelembapan dan mengeringkan tumbuh-tumbuhan.
Kecepatan angin pada umumnya berkisar antara 60 dan 80 mph, namun beberapa hembusan angin mencapai 100 mph.
Investigasi awal mengenai penyebab kebakaran sedang berlangsung.
Jaksa Wilayah Los Angeles Nathan Hochman menekankan bahwa prioritas pertama adalah menyelamatkan nyawa dan melindungi properti, serta mendukung upaya pemadaman kebakaran.
Hochman juga menekankan pentingnya menyelidiki kemungkinan terjadinya kebakaran yang disengaja. “Jika terbukti merupakan perbuatan manusia, maka pelakunya akan ditangkap dan dihukum sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Masyarakat juga diingatkan untuk tidak melakukan tindakan kriminal seperti penjarahan di wilayah terdampak dan menghindari penggunaan drone di area kebakaran.
Ada juga peringatan penipuan yang menyasar korban kebakaran, sehingga masyarakat diminta waspada. Konten ini ditingkatkan menggunakan kecerdasan buatan (AI).