TRIBUNNEWS.COM – Kapolres Tangerang Kompol Baktiar Joko Mujiono menjelaskan kejadian penembakan terhadap pengelola rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48), di rest area tol KM 45 Tangerang-Merak, Banten, Rabu. Kamis (2/1/2025) hari pertama.
Baktiar mengatakan, pihaknya akan mengungkap segala sesuatu terkait penembakan pengelola rental mobil tersebut pada jumpa pers Senin (6/1/2025) besok.
Dalam jumpa pers tersebut, polisi juga mengungkap dugaan keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (AL) dalam penembakan tersebut.
Senin nanti akan diumumkan secara keseluruhan, termasuk apa yang disebut akan diambil oleh anggota TNI, kata Baktiar, Sabtu (1/4/2025), seperti dilansir Kompas.com.
Selain itu, Bpk. Baktiar mengungkapkan, polisi telah menangkap empat orang yang menewaskan empat orang dalam penembakan terhadap seorang pengelola rental mobil di Tangerang.
Salah satu pelaku yang ditangkap adalah Ajat Sudrajat. Ajat sedang menyewa mobil korban.
Ilyas sendiri tewas usai tertembak dalam kasus ini.
Selain Ajat, ada tiga orang lainnya yang ditangkap,” kata Baktiar. Mengungkap Peran Ajat Sudrajat
Nama Ajat Sudrajat mencuat sebagai tersangka kasus penembakan Kapolri.
Menurut Kabid Humas Polresta Tangerang Ipda Purbawa, Ajat merupakan perusahaan rental mobil di Makmur Jaya Car Rental.
“Ajat itu perusahaan rental mobil. Saat ini kami masih bekerja sama dengan siapa saja yang bisa mengidentifikasi pelakunya,” ujarnya di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Jumat (1/3/2025).
Meski perannya disebut-sebut sebagai peminjaman mobil, Purbawa menegaskan bukan Ajat yang berada di balik penembakan Ilyas.
“Sebenarnya kami sedang menyelidiki secara menyeluruh untuk mengetahui siapa pelaku penembakan,” tambahnya.
Polisi yakin Ajat Sudrajat bisa menjadi kunci mengungkap pengemudi mobil rental lain yang diduga terlibat penembakan.
“Saudara A, akan kita lakukan pengembangannya dulu, baru akan dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Purbawa.
Penyelidikan terus dilakukan dan saat ini tujuh orang sudah diperiksa sebagai saksi. Sejarah penembakan
Semua bermula saat Ajat menyewa Honda Brio RS Urbanite dari Makmur Jaya.
Agam Muhammad Nasrudin, putra Ilyas, menjelaskan awal mula terjadinya upaya pencurian mobil.
“Kami cek GPS dan ditemukan dua GPS terputus di wilayah Pandeglang,” kata Agam, Jumat.
Ini adalah awal dari penganiayaan yang berpuncak pada kematian ayahnya.
Aksi kejar-kejaran yang menegangkan pun berlanjut hingga ke tempat peristirahatan Balaraja, hingga terjadilah perkelahian antara kelompok Ilyas dengan para pelaku.
Ilyas dan timnya berusaha menangkap pelakunya, namun malah berubah menjadi baku tembak.
Menurut Agam, sebelum penembakan, Ilyas dan pemilik yang datang ke resor menangkap pelaku.
“Dia pegang tangannya supaya tidak bergerak. Ternyata teman di sebelahnya yang pakai Sigra punya pistol,” ujarnya.
“Ayah saya dan tim menangkap pria ini karena dia punya senjata sebelumnya.”
“Jadi dia pegang tangannya biar tidak bergerak, ternyata temannya yang pakai Sigra juga punya pistol,” lanjutnya.
Suara tembakan yang menimpa ayah dan teman-temannya membuat keadaan menjadi sulit pada Kamis dini hari.
Agam sendiri berlari mencari perlindungan saat penembakan terjadi. Usai melepaskan tembakan, kata Agam, pelaku yang mengendarai dua kendaraan melarikan diri.
“Saya membantu Pak Ramli (penembak non-Ilyas) tapi ternyata ada orang lain yang terluka di supermarket, ternyata ayah saya yang tertembak di bagian dada dan tangan,” kata Agam.
Kedua orang yang tertembak sempat dibawa ke RSUD Balaraja, namun Ilyas meninggal dunia dalam perjalanan.
Sedangkan Ramli dirawat di RSUD Balaraja dan kini telah dirujuk ke RSCM.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi)(Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)
Baca artikel lain tentang perusahaan rental mobil yang pernah ditembak.