TRIBUNNEWS.COM – Paris Saint-Germain (PSG) terancam sanksi berat jika perselisihan mereka dengan Kylian Mbappé tidak terselesaikan. PSG terancam didiskualifikasi dari Liga Champions.
Perseteruan antara bintang Real Madrid Kylian Mbappé dan mantan pemain PSG mencapai level baru.
PSG harus membayar 55 juta euro untuk hak properti Kylian Mbappé. Uang sebesar Rp948 miliar diklaim menjadi hak Kylian Mbappé selama sisa masa jabatannya di PSG.
Rinciannya dibagi menjadi tiga variabel. Penyerang Real Madrid Kylian Mbappé merayakan golnya pada pertandingan Piala Super Eropa antara Real Madrid dan Atalanta BC pada 15 Agustus 2024 di Warsawa. ((Wojtek RADWANSKI/AFP))
Yang pertama adalah pembayaran bagian akhir dari bonus penandatanganan, senilai €36 juta, yang harus dibayar klub pada Februari 2024.
Variabel kedua adalah tunggakan gaji tiga bulan terakhir yaitu April, Mei, dan Juni di PSG.
Yang ketiga adalah jumlah bonus berdasarkan klausul khusus tiga bulan.
Mbappe berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hak yang belum diberikan Les Parisiens. Pihaknya menghubungi UEFA melalui departemen hukum Organisasi Liga Profesional Prancis (LFP) dan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
Prosedur hukum ini bisa berdampak buruk bagi PSG.
Jika PSG terbukti bersalah, maka hal itu akan diklasifikasikan sebagai keputusan yang melanggar hak pemain dan dapat mengakibatkan sanksi yang jauh lebih berat.
Pihak berwenang dapat memberlakukan larangan transfer yang melarang pemain dibeli atau dijual untuk jangka waktu tertentu.
Hukuman yang sama beratnya adalah pencabutan izin UEFA untuk berpartisipasi di Liga Champions.
Kubu Paris menanggapi isu tersebut dengan keyakinan bahwa mereka tidak berkewajiban untuk memberikan rincian sisa pengeluaran mantan pemain kunci tersebut.
Pernyataan dari kubu Paris, dilansir Mundo Deportivo, berbunyi: “PSG tidak ingin mengomentari diskusi yang sedang berlangsung, meski diskusi konstruktif terus berlanjut dalam beberapa bulan terakhir.”
Sebelumnya, raksasa Ligue 1 itu diliputi kebingungan mengenai keputusan masa depan Kylian Mbappé.
Pencetak gol terbanyak Piala Dunia 2022 itu menolak memperpanjang masa tinggalnya di Paris, namun juga enggan pindah ke klub tersebut pada musim panas lalu.
Ia menegaskan ingin menghabiskan musim terakhir kontraknya pada 2023-2024 di Paris.
Barulah Mbappé pindah sebagai agen bebas musim panas ini setelah kontraknya habis.
Di sisi lain, PSG tak ingin kehilangan aset terbesarnya tanpa meraup sepeser pun. Mereka melakukan segala daya mereka untuk meyakinkan Mbappé agar tetap bertahan.
Ini termasuk menawarkan kenaikan gaji dan bonus menarik lainnya.
Ada potensi ancaman klub akan dibekukan statusnya hingga musim lalu jika tak menerima tawaran tersebut.
Namun skenario akhir berjalan sesuai keinginannya dan Mbappe muncul sebagai ‘pemenang’.
Pemain berusia 25 tahun itu bisa menghabiskan musim terakhirnya di PSG, menambah gelar Liga Prancis dan Piala Prancis pada 2023-2024.
Ia kemudian memutuskan hubungan dengan Paris dan mendarat di klub impiannya, Real Madrid, secara gratis.
Kylian Mbappé meninggalkan Paris setelah menikmati kesuksesan beragam selama tujuh tahun terakhir (2017-2024).
Kapten timnas Prancis saat ini kembali menjadi top skorer sepanjang masa PSG dengan 256 gol dalam 308 pertandingan.
(Tribunnews.com/Giri)