Kominfo Rilis Buku 10 Tahun Pembangunan Digital Indonesia 

Laporan reporter Tribunnews.com Rita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memaparkan buku “Dekade Perkembangan Digital Indonesia 2014-2024” dan “Horizon Pembangunan Digital Indonesia” pada Kamis (10/10) di Gedung Kominfo, Pusat Kota Jakarta Tahun 2025 -2030” diumumkan. /2024).

Kedua buku ini memberikan gambaran mengenai capaian digitalisasi di berbagai sektor selama sepuluh tahun kepemimpinan Joko Widodo, serta pandangan mengenai bagaimana digitalisasi akan terjadi di Indonesia dan penjelasan tantangannya dalam lima tahun ke depan.

Dalam dua buku tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Aryeh Setiadi menjelaskan tentang kecepatan internet Indonesia, jangkauan, tingkat layanan penetrasi internet, dan pembangunan infrastruktur mulai dari BTS, Parapa Ring, satelit Satria 1, dan lain-lain. Jadi.

“Data terkini penetrasi internet di Indonesia hampir 80%, termasuk cakupan yang lebih merata. Kecepatan internet di Indonesia 10 kali lebih cepat dari tingkat pertumbuhannya,” kata Budi Aryeh saat peluncuran buku, Kamis (10 Oktober 2024).

Buku Kominfo, Indonesia Digital Development Horizon 2025-2030, menyoroti upaya peningkatan kecepatan internet yang dapat menjadi pertanda kemajuan ekosistem digital lainnya, termasuk ekonomi digital, kesehatan, konservasi, dan lain-lain. 

Budi Ali mengatakan, kemajuan teknologi digital terus bergerak maju, baik dari segi teknologi maupun aspek lainnya, karena terdapat empat tantangan besar yaitu Internet of Things, kecerdasan buatan, data analitik, dan komputasi awan.

“Ini persoalan penting dan perlu kita antisipasi bagaimana perkembangan persoalan ini ke depan, terutama bagaimana mengatasi persoalan yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Indonesia merupakan salah satu negara yang secara geografis paling tertinggal di dunia, dengan 17.500 pulau dan jumlah penduduk yang tidak merata, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia dalam penyediaan infrastruktur, khususnya internet.

Oleh karena itu, tiga teknik mungkin terus dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Yang pertama adalah broadband tetap serat optik, yang kedua adalah BTS nirkabel, dll., dan yang ketiga adalah satelit.

“Kita satu-satunya negara yang membutuhkan ketiga teknologi tersebut. Satelit mungkin tidak cocok untuk kota-kota besar, tapi sangat dibutuhkan di daerah pinggiran seperti Papua. Kalau kita menggunakan serat optik, kita akan mampu “Butuh waktu puluhan tahun, katanya. .

Melalui penerbitan kedua buku ini, secara garis besar capaian dan laju perkembangan telekomunikasi di Indonesia di masa depan dapat dijabarkan, dan dapat menjadi referensi bagi percepatan penyebaran Internet di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *