Gubernur BI ‘Pede’ Kinerja Ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2026 Bakal Moncer, Ini Ramalannya

Laporan jurnalis Tribunnevs.com Endrapt Pramudiaz

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia akan berkinerja baik pada tahun 2025 dan 2026.

Gubernur BI Perry Vargio awalnya bersyukur perekonomian nasional berhasil bertahan dari serangkaian guncangan global, bahkan pandemi Covid-19.

“Hanya ada satu kunci.” Sinergi. Permasalahan yang serius dan kompleks tidak dapat diselesaikan sendirian, memerlukan kerja sama dan koordinasi. Kekuatan kita. Bersatu, kita kuat dan kita akan bangkit,” kata Perry dalam pidatonya di Bank Indonesia 2024. Rapat Tahunan di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024) malam.

Berkat sinergi tersebut, Perry yakin perekonomian Indonesia akan cukup baik pada tahun 2025 dan 2026.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan membaik yakni sebesar 4,8-5,6 persen pada tahun 2025, dan 4,9-5,7 persen pada tahun 2026.

BI juga mengharapkan peningkatan belanja dan investasi. Ia juga mengatakan bahwa ekspor masih berjalan cukup baik di tengah gejolak dan perlambatan ekonomi global.

Inflasi diperkirakan tetap terkendali pada angka 2,5 plus minus 1 persen pada tahun 2025 dan 2026.

“Konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan pergerakan inflasi pangan nasional, GNPIP,” kata Perry.

Saat itu, Perry mengatakan nilai tukar rupiah pada tahun 2025 juga akan stabil dengan komitmen yang kuat terhadap fundamental perekonomian yang sehat, inflasi yang rendah, hasil investasi yang menarik, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Terjaganya stabilitas eksternal, terpeliharanya neraca pembayaran, dan peningkatan cadangan devisa juga diperkirakan akan terjaga.

Pada tahun 2025 dan 2026, pertumbuhan kredit diperkirakan meningkat sebesar 11-13 persen. Stabilitas sistem keuangan juga tetap terjaga.

Perry mengungkapkan, hasil stress test menunjukkan ketahanan sistem keuangan Indonesia terhadap guncangan global

“Ekonomi keuangan digital juga berkembang pesat.” “Transaksi e-commerce, digital banking, e-money berkembang pesat,” tutup Perry. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *