TRIBUNNEWS.COM – Israel menanggapi seruan Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk bergabung dalam pembicaraan gencatan senjata yang dimulai pekan depan.
Tel Aviv mengatakan akan mengirimkan negosiator untuk hadir, Al Jazeera melaporkan.
Para pemimpin AS, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan bersama pada Kamis (8/8/2024), mendesak Hamas dan Israel untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata.
Dikutip dari Jerusalem Post, ketiga negara penengah tersebut meminta para perunding Hamas dan Israel untuk bertemu di Doha atau Kairo pada Kamis (15/8/2024) mendatang.
“Menyusul tawaran dari AS dan mediator, Israel akan mengirimkan delegasi perunding ke lokasi yang akan ditentukan pada 15 Agustus untuk menyelesaikan rincian dan melaksanakan kerangka perjanjian,” kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sementara itu, Hamas belum memberikan tanggapan.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan Israel telah mengindikasikan pihaknya terbuka untuk melanjutkan perundingan.
“Dengan kemauan dan duduk untuk membicarakannya, kami pikir itu ‘mungkin’, ‘mendesak’, ‘perlu’, ‘penting’; apa pun kata yang ingin Anda gunakan (untuk menggambarkan pencapaian kesepakatan),” kata pejabat itu. .
Gedung Putih, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Syekh Tamim bin Hamad al-Thani dari Qatar mendesak Hamas dan Israel untuk kembali melakukan perundingan gencatan senjata setelah berhari-hari melakukan perundingan intens ketika kawasan itu bersiap menghadapi kemungkinan serangan oleh Iran dan Hizbullah.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan panggilan telepon Presiden Biden dengan el-Sisi dan al-Thani membahas penyelidikan proses pembebasan para sandera.
“Dari percakapan telepon tersebut muncul usulan yang sangat konstruktif untuk mengeluarkan pernyataan bersama dari para pemimpin Qatar dan Mesir.”
“Jelas, pernyataan ketiga pemimpin tersebut tidak biasa, tapi kami pikir itu penting,” kata pejabat itu.
Pejabat senior tersebut yakin bahwa kesenjangan dalam negosiasi dapat dijembatani. lihat foto Anggota Dewan Keamanan PBB memberikan suara dalam pertemuan tentang situasi Timur Tengah di markas besar PBB pada 10 Juni 2024 di New York. – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin mengadopsi resolusi yang dirancang AS untuk mendukung rencana gencatan senjata di Gaza, ketika Washington meluncurkan kampanye diplomatik yang intens untuk menekan Hamas agar menerima proposal tersebut. Teks tersebut, yang disetujui dengan 14 suara mendukung dan Rusia abstain, menyambut baik usulan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang diumumkan pada tanggal 31 Mei oleh Presiden Joe Biden dan menyerukan semua pihak untuk sepenuhnya menerapkan ketentuan-ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa keraguan. (Foto: ANGELA WEISS/AFP) Berikut rangkuman perang Israel-Hamas
*) Pasukan Israel menyerang dua sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Kota Gaza.
Sedikitnya 15 orang tewas dalam serangan tersebut, dan puluhan lainnya luka-luka.
*) Serangan Israel lainnya terjadi di Gaza tengah dan selatan.
Kamp pengungsi Bureij tidak meleset dari sasaran.
Akibatnya, beberapa warga Palestina terbunuh.
*) Israel mencabut akreditasi diplomatik delapan diplomat Norwegia yang bekerja dengan Otoritas Palestina.
Tel Aviv mengatakan hal itu sebagai respons terhadap pengakuan negara tersebut sebagai negara Palestina.
*) Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan salah satu pejuangnya, Atef al-Sayed dari Aitaroun di Lebanon selatan, tewas.
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi telah mendeteksi sedikitnya 25 peluncuran roket ke arah Israel utara dari wilayah Lebanon.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)