TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja mengungkapkan keprihatinannya terhadap penyelenggaraan pemilu dan Pilkada yang digelar di tahun yang sama.
Hal itu tertuang dalam sambutannya pada Rabu (20/11/2024) dalam seruan peringatan pemantauan pemungutan dan penghitungan suara, masa tenang Pemilu 2024 di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Wakil Presiden (Wepress) Jibran Rakabuming Raka turut hadir dalam apel peringatan masa tenang, masa pemungutan suara, dan penghitungan suara Pilkada 2024 yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu pagi (20/11/2024) di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 07.10 WIB dan langsung disambut Ketua Bawaslu Indonesia Rahmat Bagja beserta jajarannya.
Aksi yang dimulai pada 24 November 2024 ini digelar untuk memperkuat persiapan pengawasan menjelang jeda hingga pemungutan suara pada 27 November 2024.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjamin proses pemilu berjalan lancar dan bebas dari potensi pelanggaran.
Kepercayaan pada Ketua Bavaslu
Dalam kesempatan tersebut, Bagja memberikan pengarahan kepada para pemantau pemilu mengenai tantangan yang dihadapi di sektor ini, khususnya oleh Panitia Pengawas Daerah (Panwaskam).
Ia menyoroti beban kerja yang berat akibat padatnya jadwal pemilu dan pemilu kepala daerah yang berlangsung berdekatan.
“Tadi kami juga sampaikan kepada pemerintah bahwa teman-teman merasa lelah jika pemilu dan pilkada digabung,” kata Bagja kepada peserta aksi.
Bagja mengaku banyak Panwasakam yang kelelahan usai bertugas di pilkada sehingga tidak lagi melanjutkan tugasnya di pilkada.
“Pengawas yang malang itu lelah.”
“Selanjutnya, Panwasakam juga harus berpindah dari pemilu ke pilkada.”
“Banyak pengawas pengawas pemilu yang tidak hadir di pilkada kan,” jelasnya.
Sebagai solusinya, Bagja mengusulkan agar pemilu dan pilkada tidak lagi dilaksanakan pada tahun yang sama.
Bagja mengatakan, keinginan tersebut disampaikan langsung kepada Gibran.
“Kekhawatiran teman-teman sudah kami komunikasikan kepada Wakil Presiden,” jelasnya.
Gibran sudah menanggapi permintaan Bawaslu tersebut
Rahmat Bagja mengusulkan agar penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada dipisahkan sesuai tahun penyelenggaraannya.
Usulan tersebut disampaikan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
“Respon Pak Wapres saat menerima usulan kami, bisa kami sampaikan, hal itu disampaikan oleh banyak pihak,” kata Bagja dalam jumpa pers di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).
“Tidak ada kombinasi pemilu dan pilkada dalam satu tahun karena keterbatasan waktu,” lanjutnya.
Menurut Bagja, pelaksanaan kedua agenda besar tersebut pada tahun yang sama menimbulkan risiko terjadinya tumpang tindih tindakan yang dapat memicu berbagai permasalahan teknis dan kelemahan di sektor tersebut.
Meski demikian, Bagja menegaskan, keputusan akhir atas usulan tersebut berada di tangan pemerintah dan DPR.
“Tapi kita serahkan pada pemerintah dan DPR.”
“Karena ini urusan mereka.”
“Kami hanya sekedar usulan, agar tidak terjadi tumpang tindih periode dan ini menjadi kelemahan tersendiri,” ujarnya.
Gibran: Pastikan hak pilih terpenuhi
Wakil Presiden Gibran menekankan pentingnya pengawasan penuh terhadap Pilkada 2024.
Khususnya untuk memastikan hak pilih masyarakat terpenuhi dan perselisihan diselesaikan sesuai aturan.
Hal itu diungkapkan Jibran dalam sambutannya dalam seruan peringatan pemantauan masa tenang, pemungutan suara, dan penghitungan suara di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).
“Jika terjadi perselisihan pemilu mohon dilakukan pengawasan secara penuh. Pastikan semua pihak mendapatkan haknya dan bisa mengajukan gugatan sesuai aturan terkait,” kata Gibran.
Jibran mengingatkan, seluruh tahapan pilkada, mulai dari masa tenang, hingga pemungutan suara, penghitungan, dan penetapan hasil, harus berjalan sesuai ketentuan.
Ia pun berharap semua pihak, khususnya Bavslu, bisa memantau proses ini dengan tegas dan adil.
Pastikan masa tenang dilaksanakan sepenuhnya sesuai aturan yang berlaku, dan terus pantau proses Pilkada mulai dari pemungutan suara, hingga proses penghitungan suara, lanjutnya.
Dengan pengawasan ketat, Gibran berharap Pilkada 2024 bisa berjalan lancar dan melahirkan pemimpin daerah yang sesuai harapan masyarakat.(*)