Laporan reporter Tribunnews.com Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masa kelam penembak misterius atau biasa disapa Peter akan diangkat ke dalam film dokumenter.
ClickFilm produksi melihat masa kelam ini dalam film berjudul “Peter” yang disutradarai oleh Tri Sasongko Hutomo.
Film ini akan menceritakan kisah kelam serangkaian penembakan terhadap teroris yang terjadi pada tahun 1980-an, ketika pemerintah melakukan operasi untuk membasmi teroris secara paksa.
Film “Peter” bertujuan untuk membuka kembali perdebatan mengenai kebijakan kontroversial ini dan dampaknya terhadap masyarakat.
Produser film “Peter”, Eddie Pras menjelaskan, ide syuting film ini muncul secara tidak sengaja. Awalnya, dia ingin menekankan pada anggapan kekerasan yang terkait dengan preman atau gangster.
“Sebagai penulis, saya ingin membuat film yang bertemakan kekerasan, seperti tentang preman atau gangster,” jelas Eddie di kawasan Duren Tiga, Batavia Selatan, Senin (12/2/2024).
“Lalu saya berpikir, mengapa tidak membuat film tentang sebuah kejadian besar?” Akhirnya dia memutuskan, “Peter,” kata Eddie.
Tri Sasongko Hutomo menambahkan, film ini banyak didasarkan pada kesaksian langsung orang-orang yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Dokumen ini berdasarkan kesaksian masyarakat yang merasakan langsung peluncuran OPK, kata Tri.
Format film ini adalah testimoni Pak Judo yang menceritakan kejadian Peter step by step.
Konferensi pers tersebut dihadiri oleh keluarga korban Petar, Ibu Tina, istri Slamet Gaplek, salah satu korban tragedi tersebut, dan Pak Judo, teman Wahyu yang juga menjadi korban.
Keduanya diceritakan bagaimana tindakan Peter mengubah hidup mereka selamanya dan masih melekat dalam ingatan mereka hingga saat ini.
Film dokumenter Peter akan tayang pada 8 Desember 2024 yang tayang di platform klik.