Pasukan Israel memerangi pejuang Gaza di al-Zaytoun untuk ketujuh kalinya.
BERITA TRIBUN.
Media berbahasa Ibrani baru-baru ini melaporkan pemulihan kemampuan tempur Hamas yang ‘mengkhawatirkan’ di Gaza utara, termasuk perekrutan ribuan pejuang baru.
Pada tanggal 5 September, pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap wilayah Al-Zaytown di Kota Gaza.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa daerah tersebut mendapat serangan artileri “gila” ketika pasukan bergerak melalui daerah tersebut. Minggu ini, pasukan Israel melancarkan serangan ketujuh mereka ke Al-Zaytown.
Tentara Israel menargetkan sekolah para martir Zeytown, di mana tiga warga Palestina tewas dan banyak lainnya terluka. Tentara Israel melepaskan tembakan ke Universitas Barat Daya Kota Gaza dan mengebom sebuah rumah di lingkungan Sheikh Radwan.
Kendaraan militer juga menembaki distrik Shujaiya.
Brigade Quds dari Jihad Islam Palestina (PIJ) merilis rekaman tentara Israel yang menjadi sasaran dan ditembaki di dekat Zeytown pada 3 September.
Lingkungan al-Zaytoun adalah tempat pasukan Israel menghadapi perlawanan terberat sejak perang darat di Gaza dimulai pada akhir Oktober, namun tidak berhasil menghancurkan perlawanan tersebut.
Setelah satu kali pertempuran pada akhir bulan Februari, pasukan Israel mundur dari daerah tersebut setelah mengalami tembakan hebat dan banyak korban jiwa akibat perlawanan. Pasukan dipaksa keluar dari al-Zaytown pada pertengahan Mei.
Pada bulan Januari, tentara Israel mengklaim bahwa Hamas telah diisolasi di Gaza utara. Namun, pada bulan-bulan berikutnya, pasukan Israel mengalami kekalahan dalam serangkaian pertempuran di beberapa wilayah utara, termasuk kamp Jabaliya dan lingkungan Shujaiya dan al-Zaytoun.
Operasi baru di al-Zaytown terjadi tiga hari setelah berita berbahasa Ibrani Channel 13 melaporkan bahwa Hama telah membangun kembali kemampuannya di Jalur Gaza utara dan merekrut “3.000 militan baru” dalam perang yang berlangsung hampir 11 bulan.
“Informasi terbaru memberikan gambaran yang mengkhawatirkan,” katanya.
Akibatnya, para pejabat keamanan yakin bahwa masuknya kembali pasukan IDF ke Gaza utara tidak dapat dihindari.
Bulan lalu, sebuah studi bersama oleh Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW) menemukan bahwa setelah 10 bulan pertempuran, tentara Israel dilaporkan telah mengalahkan 24 batalyon Brigade Qassam milik Hamas.
Sumber: Buaian