Transisi Energi Hijau Melalui Kendaraan Listrik di Indonesia Harus Didukung Penuh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna mendukung transisi energi ramah lingkungan di Indonesia, produsen mobil asal China Geely Holding Group akan menghidupkan kembali industri otomotif tanah air.

Geely telah bermitra dengan SM Group untuk menjual kendaraan listrik terbaru di Indonesia.

Chairman SM Group Steve Suryadinata mengatakan kehadiran pabrikan China di Indonesia sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon melalui pengenalan kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan. Kesepakatan pertama ini bukan sekadar langkah awal, namun juga merupakan simbol komitmen Geely dan SM Group dalam mengurangi emisi karbon dan go green.

“Tujuan kami bukan hanya menjual mobil, tetapi menciptakan ekosistem lokal untuk mempercepat transisi energi ramah lingkungan di Indonesia.” Kutipan tersebut disampaikan Steve pada Sabtu (11/1/2025) saat acara pembukaan diler pertama di Kelapa Gading Square, Jakarta Utara.

Karena populasinya yang besar, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan dukungan pemerintah terhadap kendaraan listrik, Indonesia merupakan pasar yang paling menjanjikan di luar Tiongkok.

Fokus ini terlihat pada kunjungan Menteri Investasi Indonesia Rozan Ruslani ke Tiongkok, Geely dan BYD, dimana ia hanya mengunjungi dua produsen mobil. 

Hal ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain kunci dalam transisi energi ramah lingkungan di Asia Tenggara.

“Kami bangga menjadi bagian dari kemitraan yang bertujuan tidak hanya untuk menyediakan mobil berkualitas tinggi di Indonesia, tetapi juga untuk mendukung agenda nasional pembangunan berkelanjutan,” kata Steve.

Junianto Naibajo, CEO SM Group, mengatakan bahwa kemitraan kami menunjukkan kepercayaan mendalam yang dimiliki perusahaan global ini.

Hunianto mengatakan timnya beberapa kali mengunjungi fasilitas produsen mobil tersebut di China. 

Dalam kunjungan tersebut, tim melihat langsung proses produksi dan menjajal Geely E5, model pertama yang dijual di Indonesia dengan fitur-fitur canggih, irit bahan bakar, dan harga terjangkau. Pemerintah menargetkan mencapai rasio pendapatan terhadap pendapatan sebesar 75 persen pada tahun 2040

Pada tahun 2040, pemerintah Indonesia menargetkan 75 persen energi bersih berasal dari energi terbarukan (EBT) dan 25 persen dari gas. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah melakukan beberapa upaya, antara lain memperluas penggunaan biofuel, mengoptimalkan sektor migas, membangun jaringan listrik ramah lingkungan untuk mendistribusikan energi terbarukan, dan meluncurkan Accelerated Renewable Energy Development (ARED). skenario.  

Indonesia juga memiliki program Mekanisme Transisi Energi (ETM) yang bertujuan untuk mendorong pembangunan infrastruktur energi dan mempercepat transisi energi. ETM akan didanai oleh berbagai sumber, termasuk lembaga pemerintah, bank pembangunan, dan investor.  

Transisi energi hijau dapat memberikan banyak manfaat, antara lain: mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan perekonomian, meningkatkan ketahanan energi nasional, dan mengurangi emisi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *