VIDEO 2 Menko Jokowi Tak Kompak Soal BBM Bersubsidi, Pertamina Tunggu Hal Ini untuk Batasi Pembelian

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua Menteri Koordinator (MANCO) di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak kompak soal bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Lohut Binsar Panjaitatan mengatakan pemerintah akan membatasi pembelian BBM bersubsidi mulai 17 Agustus 2024.

Lohut mengatakan pemerintah menerapkan langkah efisiensi untuk meningkatkan pendapatan negara.

Salah satunya dengan mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran.

Luhut pada tahun 2010 17 Agustus 2024 Membeli BBM bersubsidi dengan harga murah tidak lagi sembarangan, ujarnya. Aplikasi pembelian bahan bakar akan dilaksanakan sesuai dengan penerimanya.

Selama ini bahan bakar yang disubsidi pemerintah dan didistribusikan oleh Pertamina adalah solar dan perlite.

Sedangkan harga Pertamax sengaja ditunda untuk kompensasi Pertamina.

Namun pernyataan Luhut dibantah oleh Menteri Perekonomian Erlanga Hatarto yang mengatakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi perlu dikaji lebih mendalam dan belum tentu berlaku pada 17 Agustus 2024.

Menurut Erlanga, pembahasannya mencakup perubahan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penjualan Eceran BBM.

Erlanga kembali menegaskan, tidak ada batasan pembelian BBM bersubsidi.

Terdapat konsekuensi fiskal dari kebijakan pembatasan subsidi bahan bakar, sehingga masih ada pembahasan lain yang perlu dilakukan.

Pertamina Patra Nyaga menunggu arahan pemerintah terkait pembatasan pengadaan BBM subsidi mulai 17 Agustus 2024.

Manager Komunikasi Korporat Pertamina Patra Nyaga Heppy Wulansari Pertamina Patra Nyaga mengikuti aturan atau pedoman yang ditetapkan pemerintah. Pada saat yang sama, upaya subsidi pelengkap juga akan terus berlanjut (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *