Dilansir reporter Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Progresif Demokrat PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PDIP Mekawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo (Joko Widodo) harus menjalin hubungan baik.
Hal itu diungkapkan Hasto saat menjawab pertanyaan wartawan soal pernyataan Megawati soal hubungannya dengan Jokowi.
Oleh karena itu, hubungan Ibu Megawati Sukarnoputri yang saat itu menjabat Ketua Dewan Pengarah BPIP dengan Presiden RI pasti sangat baik, kata Hasto di Galeri Nasional di Jakarta, Kamis (Agustus 2024). tanggal 8).
“Iya, latar belakangnya hubungan antar lembaga negara harus mengutamakan hubungan baik,” lanjutnya.
Hasto pun ditanyai latar belakang hubungan Megawati sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan mantan kader partai Jokowi.
Pria kelahiran Yogyakarta ini angkat bicara mengenai hasil Musyawarah Kerja Nasional (Musyawarah Kerja) Nasional PDI Perjuangan yang kelima mengenai kerja sama politik yang terjalin di antara partai-partai yang memperjuangkan konstitusi.
“Sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Mejia melaksanakan semua keputusan kongres, termasuk rekomendasi Musyawarah Kerja Nasional V Partai. Di antara rekomendasi Musyawarah Kerja Nasional V Partai, sangat jelas terlihat Ketua Umum PDI Perjuangan , yang saat itu sedang menghadiri Konferensi Perburuhan Nasional ke-5, setelah mendengar masukan dari DPD, kini “memahami bahwa Presiden Umum hanya melakukan kerja sama politik dengan mereka yang memperjuangkan demokrasi” UUD, Demokrasi, dan Trisakti Bungcano,” kata Hasto. .
Sebelumnya, Megawati mengungkapkan kedekatannya dengan Jokowi saat menghadiri upacara penyerahan bendera pusaka kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia di Balai Samudera, Jakarta, Senin (5 Agustus 2024).
“Tadi sebelum saya datang ke sini, ada orang, saya tidak tahu apa yang dia bicarakan, katanya, saya berbeda dengan presiden. Anda tahu, tidak apa-apa bagi saya untuk berbicara seperti ini. Saya seorang presiden yang baik, jadi apa yang tidak baik?” kata May Garvati.
Megawati mengatakan, dirinya disebut-sebut memiliki hubungan buruk dengan Jokowi terkait perpanjangan masa jabatan presiden dan pembicaraan mengenai masa jabatan ketiga sebagai presiden. Megawati mengatakan, hal itu adalah domain ketatanegaraan.
“Hanya karena mereka bilang ke saya, karena saya tidak mau tiga periode padahal mereka menawari saya tiga periode, atau karena saya bilang tidak mau perpanjangan. Oh, saya tahu hukumnya, kenapa para pengacara itu angkat tangan? Itu itu. Itu namanya aturan konstitusi,” kata Megawati.