TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persiapan Program Pangan Gizi Gratis (MBG) akan dimulai hari ini, Senin (6/1/2025).
Salah satunya dikelola oleh Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur di Pulo Gebang, Kakung, Jakarta Timur.
Ahmad Irfansyah Harahap, Kepala SPPG Khusus Pulo Gebang, Kakung mengatakan, persiapan pesta sudah selesai 100 persen.
Tim mulai menyiapkan makanan untuk besok.
“Kami akan mulai memasak pada pukul 00.00 WIB,” ujarnya saat dikonfirmasi Tribun, Minggu (5/1/2025).
Jumlah personel yang ditugaskan sebanyak 50 orang. Dari 50 orang tersebut, sebagian besar adalah ibu-ibu.
“Ibu-ibu yang berjuang rela tidur larut malam demi memberi nutrisi pada anaknya,” ujarnya.
Menurut Irfan, pola memasak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan secara shift atau bergiliran.
Dikatakannya, shift pertama dimulai pada pukul 16:00-01:00 WIB yaitu menyiapkan bumbu masak, bahan pemotongan, dan buah-buahan.
Kemudian shift selanjutnya dimulai pada pukul 00:00-06:00 WIB dengan tanggung jawab memasak.
Shift selanjutnya pada pukul 03:00-12:00 WIB, memasukkan makanan yang sudah matang ke dalam nampan atau kemasan.
Proses pendistribusiannya dimulai pada pukul 04:00 WIB-13:00 WIB dengan mengisi nampan atau membungkus makanan di dalam mobil atau angkutan kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah dan kantor pos.
Kemudian pembersihan dilakukan pada pukul 12.00-21.00 WIB.
Cuci baki atau kemasan bekas.
Lalu ada pembersihan SPPG atau area dapur.
Soal menu, Irfan mengatakan SPPG yang dipimpinnya menyajikan makanan berupa nasi putih, isian ikan dory, telur orak-arik, wortel, tauge goreng, dan buah-buahan.
Besok ada nasi, dory fillet, telur orak-arik, wortel, tauge goreng, dan buah-buahan, kata Irfan. Jaringan Tribunnews.com langsung meninjau dapur Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Silangkap yang memproduksi menu gizi gratis seperti Tapos (Wartakota).
Menurut Irfan, 3.059 porsi dimasak untuk 50 sekolah yang beroperasi saat ini dan 437 porsi untuk pakan.
Total penerima sebanyak 3.496 orang.
Penerima manfaat program gizi gratis di Pulo Gebang, Kakung, Jakarta Timur adalah 13 sekolah dan 7 taman kanak-kanak.
Dalam pelaksanaannya, program ini terdiri dari 190 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang beroperasi di seluruh Indonesia.
Ini data 190 posisi SPPG yang siap beroperasi pada 6 Januari 2025, kata Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN) Lalu Muhammad Ivan Mahardan kepada media, kemarin.
Berdasarkan data BGN RI, area SPPG atau dapur operasional tersebar di beberapa wilayah mulai dari Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, DKI Jakarta, Banten, Bali hingga Provinsi Gorantalo.
Ada pula beberapa titik di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Berikutnya Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Dalam datanya, setiap SPPG atau dapur operasional di setiap provinsi tersebar di beberapa kabupaten dan kota.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Lembaga Gizi Nasional Dadan Hindayana kemudian menyatakan dapur akan beroperasi secara bertahap.
“Besok sedang dipersiapkan secara bertahap,” kata Dadan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya untuk memanfaatkan bahan baku program Pangan Bergizi Gratis (MBG) dengan mengikutsertakan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUNDES) milik negara.
Hal itu disampaikan Menteri Koperasi Budi Ari Setiadi usai bertemu dengan Prabowo di Istana Bogor, Jumat (3/1/2025).
Sesuai anjuran Presiden, bahan baku (MBG) ini harus berasal dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggairahkan perekonomian masyarakat. Jangan impor, kata Budi.
Budi menjelaskan, pihaknya akan melibatkan ribuan koperasi guna mensukseskan program ambisius pemerintah tersebut.
Ia pun mengaku mencatat sebaran berbagai desa penghasil komoditas pendukung MBG.
“1.923 koperasi siap menyediakan akomodasi, siap bekerjasama dalam penyediaan makanan bergizi gratis,” kata Budi.
“Ini termasuk koperasi telur; koperasi sayuran; beras; koperasi ikan, dan lain-lain,” lanjutnya.
Selain itu, Boodi mengatakan, pihak desa telah menyumbangkan berbagai kebutuhan seperti jagung, ikan nila, dan buah-buahan manis.
Disebutkannya, hal tersebut termasuk dana desa sebesar 20 persen yang dialokasikan dalam anggaran untuk ketahanan pangan.
“Tapi untuk ketahanan pangan, makan siang bergizi bersumber dari dana desa. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, saya sudah melaporkan 20% dana desa sebesar Rp 71 triliun pada tahun 2025 untuk ketahanan pangan,” jelas Budi.
Pedoman pesantren
Secara khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam (Ditzen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 10 Tahun 2024 tentang Pedoman Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren.
Surat edaran yang diterbitkan pada 31 Desember 2024 itu ditujukan untuk seluruh pondok pesantren di Indonesia, kata Dirjen Pendis Abu Rokhmad.
“Seluruh lembaga pendidikan Islam siap menyukseskan makan gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Surat edaran ini kami terbitkan sebagai pedoman penerapan MBG di pesantren,” kata Abu Rokhmad dalam keterangan tertulisnya. .
Menurut Abu Rokhmad, pelaksanaan program MBG tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi saja, namun juga penguatan peran peserta didik.
“Program MBG tidak hanya merupakan inisiatif pemenuhan kebutuhan gizi siswa, tetapi juga sebagai media pembelajaran karakter,” kata Abu Rokhmad.
“Misalnya saat pelaksanaan MBG, para santri sudah mengamalkan nilai-nilai spiritual, karena diajarkan berdoa sebelum makan, melatih nilai kesabaran, karena tidak saling memaksa, dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Pimpinan pesantren hendaknya memanfaatkan program MBG ini untuk memperkuat pengembangan karakter pada santri.
Berikut kutipan SE Dirjen Pendidikan Islam No. 10 2024:
SE Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 10 Tahun 2024 Pedoman Program Gizi Gratis Bagi Pondok Pesantren
1. Pimpinan pesantren hendaknya melaksanakan program MBG sebagai langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, baik dari segi kesehatan dan akhlak santri.
2. Program MBG dirancang untuk mengajarkan nilai-nilai karakter sebagai berikut:
A.Nilai spiritual: Berdoa sebelum makan (menanamkan rasa syukur dan mengembangkan kebiasaan baik seperti: 1) Berwudhu sebelum makan. 3) Membaca Hamdala setelah makan 4) Makan dengan tangan kanan. 10) Jangan melepaskan makanan. 11) Jangan makan terlalu banyak 12) Minum tiga kali sehari dan 13) Jangan bernafas dalam perahu (minum minuman) 14.
B. Kesabaran dan Kesabaran
Program MBG menggunakan sistem prasmanan. Siswa diwajibkan 1) berbaris secara sistematis 3) menghormati teman sejawatnya, rukun dalam lingkungan Madrasah dan sekolah Islam.
C. Nilai tanggung jawab juga diajarkan kepada siswa untuk membawa peralatan makan dari rumah yang harus dicuci setelah digunakan. Tujuan: 1) Mengembangkan tanggung jawab terhadap harta benda pribadi. 2) Hidup bersih dan mandiri.
3. Jadwal pendistribusian MBG
A. Siswa PaudQu dan Kelas 1-2 SPM/PDF/PKPPS Tingkat Ula : Pembagian ke MBG 08.00 Waktu Setempatb. Kelas 3-6 SPM/PDF/PKPPS Tingkat Ula : MBG Dikirim Pukul 09.30 WIB. Mahasiswa SPM/PDF/PKPPS Tingkat Wustha dan Ulya : MBG akan disalurkan pada pukul 12.00 WIB (jaringan tribun/fah/riz/wly)