Laporan Farsianus Waku, reporter TribuneNews.com
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid meminta Presiden Prabowo Subianto tidak menyetujui pengunduran diri Mifta Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pengembangan Sarana Keagamaan.
Jazilul menilai Gus Mifta bisa memberikan kontribusi dan dukungan yang besar kepada Prabowo untuk membangun masyarakat.
“Kami berharap Pak Prabowo tidak menerima pengunduran diri Gus Miftah, karena sebenarnya Gus Miftah juga pendukung rakyat kecil. Saya yakin penuh Gus Miftah nantinya Miftah mampu memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat.”
Ia menegaskan, insiden Gus Mifta yang mengejek penjual es teh Sunhaji sebenarnya sudah berakhir karena keduanya sudah saling memaafkan.
Lebih lanjut, Jajilul mengatakan, Gus Mifta bersedia datang ke kediaman Sunhaji dengan sopan dan meminta maaf secara langsung.
Tak hanya itu, Gus Miftah juga berencana menggelar konser besar di kediaman Sunhaji.
“Sebagai manusia, tidak semua dari kita, termasuk Kai, luput dari kesalahan. Kalau Gus Miftah keseleo lidah dalam ceramahnya, dia manusia. sudah memberikan nasehat yang lebih baik lagi,” kata Jazilul.
Menurutnya, karena kejadian tersebut viral dan ramai diperbincangkan, kondisi Sunhaji sudah jauh membaik.
Kita tahu candaan Kiai juga membawa berkah, apalagi doa dan nasehatnya,” ujarnya. Wakil Sekjen DPP Jazilul Fawaid di kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024) (Tribunnews.com/Mario Christian). Sumampaow)
Jazilul mengatakan, saat ini Gus Miftah sangat populer di kalangan anak muda.
Terbukti apa yang dibacakannya tidak pernah sia-sia dan membawa keberkahan bagi masyarakat.
“Betapa banyak orang yang mendapat hikmah dan keberkahan setiap kali Gus membacakan Miftah. Ada pengusaha kecil yang bisa menjual lebih dari sekedar nasehat baik yang mereka berikan,” ujarnya.
Gus Miftah diketahui telah mengajukan pengunduran dirinya setelah pernyataannya yang menghina penjual es teh membuat heboh di media sosial.
Saya memutuskan untuk mundur dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pembangunan Sarana Keagamaan, kata Mifta dalam jumpa pers di halaman Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat sore.
Gus Miftah yang dikenal sebagai dosen kaum marginal mengatakan, keputusan mundur tersebut diambil bukan karena mendapat tekanan dari siapapun, termasuk permintaan Prabowo.
“Tetapi saya mengambil keputusan ini karena rasa cinta dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto dan seluruh masyarakat,” kata Miftah sambil menangis.