Tinjau Hunian Perumnas, Erick Thohir dan Menteri Maruarar Berangkat Naik KRL

 

Wartawan Tribunnews.com dilansir Endrapta Pramudhiaz.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Pembangunan Maruarar Sirait meninjau beberapa rumah kelolaan Perum Perumnas di Jabodetabek.

Sejumlah kompleks perumahan yang dikelola Perumnas dan dikaji Erick dan Maruarar adalah Apartemen Samesta Mahata Margonda dan Apartemen Samesta Mahata Tanjung Barat.

Saya menggunakan KRL commuter line untuk berpindah dari Samesta Mahata Margonda ke Samesta Mahata Tanjung Barat.

Pantauan Tribunnews, Rabu (27/11/2024) sekitar pukul 13.45 WIB, Erick dan Maruarar pertama kali mengunjungi Apartemen Samesta Mahata Margonda dekat Stasiun Pondok Cina.

Maruarar, panggilan akrab Ara, mengenakan kemeja berwarna biru muda, sedangkan Erick mengenakan kemeja berwarna biru tua dengan tulisan namanya di dada kiri kemejanya.

Jari kelingking mereka tampak terdapat bekas tinta bekas pencoblosan di pemilukada. 

Mereka mendatangi beberapa lantai Samesta Mahata Margonda untuk meninjau unit-unit yang ada. Erick dan Ara kemudian melihat sekeliling ruang terbuka apartemen.

Karena apartemen ini merupakan kawasan transit, maka banyak terdapat penjual makanan dan minuman. Erick dan Ara mengunjungi salah satu dari mereka dan membeli makanan.

Sekitar pukul 14.30 WIB, Erick dan Ara menyempatkan diri mewawancarai awak media.

Salah satu yang diperhatikan Ara saat meninjau apartemen Samesta Mahata Margonda adalah kondisi lift.

Lalu mereka memanggil KRL Samesta Mahata, Kami menuju peron stasiun untuk membawa kami ke Tanjung Barat. Sekitar 15 menit kemudian kereta yang akan mereka naiki tiba.

Cuaca di luar sedang hujan dan lantai kereta basah. Hal ini menarik perhatian Ara. Tak lama kemudian, petugas kereta langsung membersihkan lantai yang basah. 

Di dalam KRL, Erick dan Ara yang juga didampingi BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Senior Director KAI Didiek Hartantyo membahas banyak topik. 

Salah satu contohnya adalah usulan Ara untuk kereta api berkecepatan tinggi. KRL akan langsung berangkat dari satu stasiun ke stasiun lainnya tanpa berhenti di stasiun yang dilaluinya.

Lebih lanjut, Ara bertanya kepada Erick tentang sepak bola dengan asumsi Menteri Badan Usaha Milik Negara juga merupakan Ketua Umum PSSI.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Erick dan Ara beserta rombongan tiba di Stasiun Tanjung Barat dan langsung menuju Samesta Mahata Tanjung Barat yang bisa ditempuh langsung tanpa keluar stasiun.

Samesta Mahata Tanjung Barat Tak lama kemudian Erick dan Ara sampai di stasiun Manggarai.

Hingga tulisan ini dibuat pada pukul 15.42 WIB. Tribunnews dan awak media yang meliput acara ini masih berada di KRL.

Sebelumnya, Kementerian Perumahan dan Permukiman (PKP) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melanjutkan rencana penyediaan hunian vertikal dengan stasiun.

Proyek apartemen di kompleks Stasiun Margonda, Depok, akan dijadikan pilot project hunian yang menempel di stasiun.

Apartemen bernama Samesta Mahata Margonda ini terletak di dekat stasiun kereta api dan dikelola oleh Perum Perumnas BUMN.

Menteri PKP Maruarar Sirait mengatakan Kementerian Negara dan tim akan meninjau apartemen tersebut.

“Kita cek langsung Rabu (27/11/2024). Oke. Kita sudah janjikan di Margonda. Kita lihat contohnya (sempurnanya),” kata kantor Kementerian Luar Negeri. Ara, sapaan akrab Maruarar, berasal dari Jakarta Pusat. Rabu (20/11/2024).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo Samesta Mahata Margonda mengatakan, apartemen tersebut merupakan kisah sukses.

Proyek apartemen lain yang akan dibangun di Tanjung Barat juga dinilai sukses.

Di sana dibangun dengan konsep transit centric development (TOD).

“Jadi sudah banyak contoh sukses di TOD. Di Margonda sudah selesai di Tanjung Barat,” kata Kartika, sapaan akrab Tiko.

Pengembangan TOD serupa di Jakarta, Tiko mengatakan akan diterapkan di Stasiun Manggarai. Stasiun Kiaracondong Bandung; dan Stasiun Surabaya Gubeng.

Dia menyebutkan, di Manggarai luasnya 60 hektar dan di Surabaya 12 hektar.

“Jadi konsep TOD seperti di Margonda, menghubungkan apartemen dan stasiun sehingga masyarakat juga bisa langsung naik kereta,” jelas Tiko.

Ara menambahkan, hal ini merupakan bentuk kerja sama Kementerian PKP dengan Kementerian BUMN.

Kemenhub juga akan diminta berkoordinasi untuk membuat zona TOD di sekitar stasiun ke depannya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *