TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC) menemukan bahwa penggunaan QRIS membantu meningkatkan keselamatan.
Namun di sisi lain, kita perlu membuat ekosistem QRIS tersedia lebih luas.
Sekretaris Jenderal Inaplus Fajar Budiono mengatakan pihaknya banyak melakukan diskusi dengan Bank Indonesia, khususnya terkait implementasi QRIS.
Hubungan ini akan terus berlanjut dan semakin memperluas kesadaran masyarakat terhadap penggunaan QRIS.
“Jadi dari segi produk plastik jadi, ini hal yang sangat bagus. Banyak sekali industri yang menggunakan digital, terutama untuk produk plastik jadi. Ini hanya soal penguatan ekosistem.”
Fajar mengatakan, pasar tersebut berasal dari industri olefin, aromatik, dan plastik.
Fajjar mengatakan ketersediaan di toko sangat membantu.
“Yang pasti lebih aman dan efektif, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk mengubahnya,” jelas Fajar.
Fajar mengatakan penggunaan QRIS sudah merambah ke bisnis tradisional. Banyak perusahaan mulai dari distributor hingga retailer yang saat ini sudah menggunakan QRIS.
Namun besaran biaya perdagangan menggunakan QRIS masih terbatas.
Fajar menjelaskan, saat ini QRIS lebih banyak digunakan untuk nomor tunggal.
Di sisi lain, informasi mengenai penggunaan QRIS harus dipublikasikan.
Sehingga kedepannya masyarakat tidak mengetahui cara menggunakan QRIS.
“Itu soal sikap. Iya, usahakan promosi secara berkala. Itu yang sederhana yang ada di Qris. Bisnismu aman. Lalu yang kedua mudah dan cepat. Jadi tidak perlu bawa-bawa, dan ada tidak perlu ditukar karena tunai.”
Presiden PT TDC Indra mengamini digitalisasi bisnis menjadikan transparan.
Ia mencontohkan produk aplikasi bisnis perusahaannya “Posku Lite” yang memiliki menu khusus yang dirancang untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beralih dari proses manual ke digital dengan lebih efisien.
“Dengan fokus pada kecepatan dan keakuratan pengumpulan inventaris.” “Posku Lite memiliki banyak fitur unggulan yang menunjang operasional UMKM sehari-hari,” kata Indra.
Indra menjelaskan Posku Lite dapat diunduh secara gratis di Google Play Store dan dapat dikelola untuk satu akun atau digunakan oleh banyak pengguna.
Oleh karena itu, pemilik UMKM dapat berbagi aplikasi pengelolaan akun dengan karyawan dan retailer yang ada.
Dikatakannya, “Pemilik UMKM bisa menggarap seluruh usahanya sesuai kebutuhan. Sehingga bisa melihat hasil dan produk yang dibutuhkan setiap hari, setiap minggu, dan sebagainya.”
Indra menambahkan, setiap transaksi akan menghasilkan resi. Tagihan dapat dicetak melalui printer Bluetooth.
Selain itu, Anda juga dapat mengirimkan invoice ke WhatsApp atau email pelanggan Anda.
“Metode pembayarannya beragam, QRIS, transfer bank, tunai. Sementara tarikannya 24 jam sekali. ‘Oh iya, di sana kami juga memberikan diskon,'” kata Indra.
Satu hal yang membuat aplikasi ini berbeda dari yang lain adalah adanya white labeling/kustomisasi aplikasi.
Sehingga dapat dikemas ulang (rebranded) dengan menggunakan nama dan identitas mitra (nama situs, logo, warna tampilan aplikasi).